Liputan6.com, Jakarta Banyak orang menghias rumah dengan tanaman indoor untuk mempercantik tampilan ruangan, namun tahukah kamu bahwa tanaman hias juga bisa berperan besar dalam menjaga kesehatan rumah? Beberapa jenis tanaman memiliki kemampuan menyaring udara, menyerap racun, hingga meningkatkan kelembapan alami di dalam ruangan. Selain memperindah sudut rumah, kehadiran tanaman indoor juga bisa menurunkan stres dan memberikan efek relaksasi bagi penghuni.
Dalam artikel ini, kamu akan mengenal berbagai jenis tanaman indoor yang tidak hanya cantik secara visual, tetapi juga punya manfaat kesehatan yang terbukti secara ilmiah. Dari lidah mertua yang terkenal tahan banting hingga peace lily yang mampu menyaring polutan, setiap tanaman punya keunggulan tersendiri. Yuk, kenali jenis tanaman paling direkomendasikan agar rumahmu tak hanya nyaman tapi juga lebih sehat.
1. Snake Plant (Sansevieria trifasciata)
Menurut hasil studi NASA Clean Air Study tahun 1989, Snake Plant atau lidah mertua terbukti mampu menyerap berbagai senyawa berbahaya seperti formaldehida, benzena, dan xilen di udara ruangan tertutup. Keunggulan lainnya, seperti dijelaskan dalam laman American Society for Horticultural Science, adalah kemampuannya menghasilkan oksigen di malam hari, sehingga ideal ditempatkan di kamar tidur.
Dari sisi perawatan, Snake Plant sangat toleran terhadap cahaya minim dan jarang disiram, membuatnya cocok untuk pemilik rumah yang sibuk. Selain fungsional sebagai pembersih udara, bentuk daunnya yang kaku dan menjulang juga menambah nilai estetika ruangan dengan gaya minimalis.
2. Devil’s Ivy / Golden Pothos (Epipremnum aureum)
Menurut University of Florida IFAS Extension, Golden Pothos adalah tanaman indoor yang tidak hanya mudah tumbuh di berbagai kondisi cahaya, tetapi juga efektif menyerap formaldehida dan karbon monoksida. Hal ini diperkuat dalam publikasi NASA Clean Air Study, yang menyatakan tanaman ini dapat berfungsi sebagai filter udara alami.
Dengan daun hijau mengilap berpola kuning, Pothos sangat cocok digantung atau ditaruh di rak tinggi sebagai elemen dekoratif. Selain keindahan bentuknya, kemampuannya bertahan dalam kondisi kurang ideal menjadikannya pilihan utama bagi pemula yang ingin memperbaiki kualitas udara dalam rumah.
3. Peace Lily (Spathiphyllum 'Mauna Loa')
Peace Lily disebut sebagai salah satu tanaman paling efektif dalam menyaring polutan seperti trikloroetilena, formaldehida, dan benzena. Jurnal Environmental Health Perspectives juga mencatat bahwa tanaman ini mampu meningkatkan kelembapan udara ruangan, yang berdampak baik bagi saluran pernapasan.
Peace Lily memiliki daun hijau mengilap dan bunga putih elegan yang menjadikannya cantik secara visual. Meski membutuhkan penyiraman lebih rutin, kehadirannya di dalam rumah berkontribusi besar terhadap udara bersih sekaligus memberi nuansa tenang dan segar.
4. Spider Plant (Chlorophytum comosum)
Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of American Society for Horticultural Science menyebutkan bahwa Spider Plant mampu menurunkan kadar formaldehida di udara hingga 90% dalam waktu 24 jam. Tanaman ini juga membantu menyerap karbon monoksida dan zat kimia lain yang umum ditemukan di dalam rumah.
Tanaman ini memiliki daun panjang yang melengkung dengan garis putih kehijauan yang indah, cocok untuk digantung atau diletakkan di pot tinggi. Keunggulan lainnya adalah tingkat perawatannya yang rendah serta sifatnya yang non-toksik bagi hewan peliharaan, membuatnya aman dan ideal untuk keluarga.
5. Bamboo Palm (Chamaedorea seifrizii)
Bamboo Palm diklasifikasikan sebagai tanaman yang sangat efektif dalam menyerap formaldehida dan benzena. Sementara itu, situs University of Georgia Extension menjelaskan bahwa tanaman ini juga meningkatkan kelembapan udara secara alami melalui proses transpirasi.
Bamboo Palm memiliki tampilan tropis yang cocok untuk mempercantik pojok ruangan atau lorong rumah. Meskipun membutuhkan cahaya tidak langsung dan penyiraman yang konsisten, manfaat kesehatannya sebagai humidifier alami membuatnya layak dipertimbangkan.
6. English Ivy (Hedera helix)
Penelitian yang diterbitkan dalam Allergy and Asthma Proceedings menunjukkan bahwa English Ivy mampu mengurangi jumlah spora jamur di udara secara signifikan, menjadikannya bermanfaat bagi penderita asma atau alergi. Tanaman ini juga telah diuji dalam NASA Clean Air Study sebagai penyerap formaldehida dan benzena.
Dengan bentuk daun kecil yang merambat dan tahan dalam pencahayaan sedang, Ivy ideal diletakkan di pot gantung atau rak dinding. Namun, karena daunnya mengandung zat iritan, sebaiknya ditempatkan jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
7. Aloe Vera (Aloe barbadensis miller)
Menurut penelitian yang dimuat dalam Indian Journal of Dermatology (2008), Aloe Vera memiliki sifat antibakteri dan antioksidan yang kuat, serta membantu meningkatkan kualitas udara di sekitar tanaman melalui pelepasan...