Liputan6.com, Tangerang Setelah Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang sasar masyarakat umum dimuali pada Februari 2025, kemarin pemerintah memulai pemeriksaan kesehatan jemput bola di sekolah. Menyasar anak SD hingga SMA sederajat CKG Sekolah ditargetkan menjangkau 53,8 juta siswa.
Sudah ada CKG, kenapa pemerintah melakukan pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah?
Terkait ini, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengatakan CKG sekolah merupakan bentuk perhatian kepada generasi penerus bangsa. Sehingga penyakit yang ditemukan pada siswa seperti hepatitis, tekanan darah tinggi, gangguan pendengaran atau anemia bisa segera diatasi.
"Saya lihat tadi ada potensi anemia, hepatitis, gula darah, ada apa lagi, tekanan darah, retina mata, telinga, jadi supaya potensi-potensi yang ada kemudian bisa segera dimitigasi," kata Hasan Nasbi dalam kick off CKG Sekolah di SMAN 6 Tangsel pada Senin, 4 Agustus 2025.
Selain itu, lewat CKG di sekolah maka program andalan Presiden Prabowo Subianto bisa menjangkau banyak siswa secara lebih mudah.
"Jadi, kalau di sekolah ini lebih mudah, kalau CKG (umum) itu kan orang datang ke puskesms. Tapi sekarang pemerintah jemput bola supaya bisa lebih banyak masyarakat yang bisa dijangkau oleh program CKG Sekolah," kata Nasbi.
CKG Sekolah Bangun Perilaku Hidup Sehat Sejak Dini
Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kemenkes RI Profesor Asnawi Abdullah mengatakan CKG sekolah menjadi sebuah cara untuk membangun budaya dan perilaku hidup sehat sejak dini.
"Kami menganggap sekolah menjadi entry point untuk membangun budaya hidup sehat," kata Asnawi.
Selain itu, lewat CKG di sekolah para siswa mendapatkan edukasi kesehatan dari para tenaga kesehatan. Mulai dari menjaga kesehatan mata, telinga, gigi dan menjaga asupan makanan yang sehat dan seimbang.
"Edukasi kesehatan yang diberikan kepada anak-anak lebih mudah diterima dibandingkan orang yang lebih tua. Pada anak-anak jauh lebih mudah," katanya.
CKG Sasar 53,8 Juta Siswa SD hingga SMA Sederajat
CKG Sekolah ditargetkan bisa menjangkau 53,8 juta anak di 282 ribu satuan pendidikan seperti SD, SMP, SMA dan sederajat hingga Desember 2025.
Sebelum CKG Sekolah dilaksanakan, para siswa akan mendapatkan kuesioner. yang mesti diisi terlebih dahulu. Untuk anak SD dalam menjawab kuesioner bisa didampingi orangtua sementara anak SMP dan SMA bisa mengisi sendiri.
Dengan data dari kuesioner ini puskesmas setempat bisa mengetahui mesti membawa berapa banyak bahan habis pakai yang diperlukan saat CKG.
Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah ini bukan hanya upaya medis, tetapi juga investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.
“Kesehatan anak-anak sekolah bukan hanya isu medis, tapi soal masa depan bangsa. Mereka adalah generasi penerus. Kalau kita ingin Indonesia maju, maka kita harus pastikan anak-anak kita sehat, fisik, mental, dan sosialnya,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai kick off CKG Sekolah di SMP Negeri 5 Kota Bandung pada Senin, 4 Agustus 2025.