Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan program Cek Kesehatan Gratis Sekolah ini bukan hanya upaya medis, tetapi juga investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.
“Kesehatan anak-anak sekolah bukan hanya isu medis, tapi soal masa depan bangsa. Mereka adalah generasi penerus. Kalau kita ingin Indonesia maju, maka kita harus pastikan anak-anak kita sehat, fisik, mental, dan sosialnya,” kata Menkes Budi usai kick off CKG Sekolah di SMP Negeri 5 Kota Bandung pada Senin, 4 Agustus 2025.
Budi mengatakan dengan mengetahui kondisi kesehatan yang baik maka anak-anak bisa belajar secara optimal
“Kami ingin anak-anak dapat belajar dan tumbuh secara optimal. Karena itu, kesehatan mereka harus menjadi prioritas, bukan pilihan,” kata Budi. dalam keterangan tertulis yang dikutip Selasa, 5 Agustus 2025.
Untuk mendukung kesehatan para siswa maka kolaborasi kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Kesehatan dan pendidikan harus berjalan seiring. Anak-anak yang sehat akan belajar lebih baik, dan anak-anak yang belajar dengan baik akan membangun negeri ini dengan lebih kuat,” tutur Budi.
CKG agar SDM Unggul
Perwakilan Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Prita Laura, turut hadir dalam peluncuran menyampaikan bahwa CKG merupakan bagian dari kebijakan pembangunan sumber daya manusia unggul di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Kenapa program ini hadir sekarang, karena di masa pemerintahan Presiden Prabowo dan Mas Gibran, kita memang mendorong secara serius terbentuknya sumber daya manusia yang unggul,” ujar Prita Laura.
Lebih lanjut, Prita mengatakan CKG bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri, melainkan bagian dari rangkaian kebijakan transformatif, bersama dengan program Makan Bergizi Gratis, inovasi pendidikan seperti Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda, serta program-program strategis lainnya di sektor kesehatan dan pendidikan.
“Cek kesehatan gratis ini adalah bentuk konkret upaya negara untuk mencegah risiko kesehatan sedini mungkin dan menjamin masa depan yang lebih baik untuk anak-anak Indonesia,” tambahnya.
CKG Sekolah Sasar 8,6 Juta Siswa di Jawa Barat
Di kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan mengatakan program CKG Sekolah akan diprioritaskan dengan menyasar lebih dari 8,6 juta siswa di Jawa Barat.
Dalam kunjungan langsung di SMPN 5 Kota Bandung, saat itu14 siswa yang telah diperiksa, ditemukan bahwa 9 diantaranya mengalami gangguan kesehatan mata.
“Ini menjadi perhatian serius. Nantinya, Dinas Kesehatan akan mengklasifikasikan kondisi sekolah ke dalam zona merah, kuning, dan hijau. Sekolah yang masuk zona merah harus mendapat perhatian khusus, mulai dari penguatan hingga pemantauan intensif dari Puskesmas terdekat,” kata Erwan.
Ia juga menambahkan bahwa sekolah di zona kuning harus tetap dibina agar tidak jatuh ke zona merah, sedangkan sekolah di zona hijau harus mampu mempertahankan kondisinya.
“Jangan sampai tahun depan ketika pemeriksaan diulang, statusnya berubah jadi kuning atau bahkan merah. Kami dari pemerintah daerah akan terus memantau perkembangan ini,” tegasnya.