Surabaya (ANTARA) - Pelatih tim nasional voli putri U-21 Indonesia Marcos Sugiyama mengapresiasi penggunaan format baru kompetisi Kejuaraan Dunia Voli U-21 Putri 2025.
Edisi kali ini menjadi edisi perdana turnamen yang diperuntukkan bagi kelompok umur itu diikuti 24 negara.
"Ini bagus, ini bagus. Membuka lebih banyak kemungkinan bagi negara lain untuk masuk ke tahap lain," kata Marcos Sugiyama kepada ANTARA.
Turnamen yang untuk pertama kalinya digelar di Surabaya, Jawa Timur ini juga menerapkan peraturan mengenai pemain naturalisasi. Dalam aturan terbaru, setiap negara hanya dapat mendaftarkan satu pemain naturalisasi.
Sugiyama mengatakan dengan semakin banyaknya negara yang ikut bersaing, maka akan membuat kompetisi semakin berkembang.
Baca juga: Menpora: Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 momentum kebangkitan
Pelatih asal Brasil tersebut berharap Junaida Santi dan kawan-kawan bisa unjuk gigi meski baru pertama kali tampil di kejuaraan voli dunia.
Menurut Sugiyama turnamen ini harus dimanfaatkan oleh pemain sebaik mungkin demi bisa membuktikan diri terutama di hadapan pendukung tuan rumah yang selalu hadir memenuhi arena pertandingan.
"Saya percaya pada para pemain ini, karena mereka bekerja dengan benar-benar keras. Jadi, sekarang saatnya kami tunjukkan kepada mereka, bagi orang Indonesia, bahwa kami mampu bermain dengan baik," ungkap Sugiyama.
Selanjutnya tim Merah Putih akan bersua timnas Kanada pada laga kedua Pul A yang berlangsung di Jawa Pos Arena, Surabaya, Jawa Timur, Jumat pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Rekap Pul A: Indonesia akui tangguhnya Vietnam, Argentina hajar Kanada
Baca juga: Indonesia masih merasakan tekanan di awal Kejuaraan Dunia Voli U-21
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.