Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat pertumbuhan layanan angkutan ritel pada periode Januari-Juli 2025 mencapai 141.293 ton, meningkat 15 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 122.598 ton.
"Angka ini menjadi bukti bahwa layanan logistik berbasis rel semakin mendapat tempat dalam sistem distribusi nasional," ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
"Kereta api menawarkan solusi yang efisien, andal, dan tepat waktu untuk pengiriman barang dalam skala menengah hingga besar," imbuhnya.
Anne menjelaskan model bisnis angkutan retail KAI pada dasarnya bersifat business to business (B2B), dengan melibatkan mitra logistik yang telah menjalin kerja sama resmi.
Namun, layanan ini juga menjangkau masyarakat secara tidak langsung melalui kolaborasi dengan penyedia ekspedisi, fulfillment e-commerce, hingga jasa pengiriman antarkota yang menjadi mitra KAI.
"Artinya, meskipun bisnisnya B2B manfaatnya dirasakan luas oleh masyarakat. Barang kebutuhan harian, produk pesanan daring, hingga logistik industri, sebagian besar kini dapat bergerak lebih cepat berkat moda kereta api," ujar Anne.
Tak hanya mendukung efisiensi distribusi, Anne mengatakan angkutan berbasis rel juga berkontribusi dalam menekan emisi karbon.
Moda kereta api ia sebut lebih hemat energi dan ramah lingkungan dibandingkan transportasi darat berbasis jalan raya.
"Hal ini sejalan dengan target pemerintah menuju Net Zero Emission 2060," katanya.
Dalam memperkuat peran sebagai simpul logistik nasional, Anne mengatakan KAI terus mengembangkan layanan multimoda melalui integrasi dengan mitra first mile dan last mile.
Langkah ini, lanjutnya, bertujuan menciptakan ekosistem logistik yang adaptif terhadap pertumbuhan digital dan perubahan pola konsumsi masyarakat.
"Kami akan terus meningkatkan kualitas layanan ritel logistik, termasuk dari sisi kecepatan, ketepatan, dan transparansi pelacakan. Bagi KAI, logistik adalah bagian penting dari konektivitas antarwilayah yang berdaya guna untuk masyarakat luas," ujar Anne.
Baca juga: Angkutan Retail KAI Naik 15%: Dorong Ekosistem Logistik yang Efisien dan Berkelanjutan
Baca juga: KAI catat 85 ribu wisman naik KA pada Juli, tertinggi dalam 2 tahun
Baca juga: KAI Catatkan 39,2 Juta Ton Angkutan Barang di Tahun 2025, Dominasi Batu Bara 82,83%
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.