Liputan6.com, Jakarta Raksasa teknologi Apple kembali meluncurkan kampanye Here’s to the Dreamers untuk memberi lampu sorot pada sejumlah talenta di wilayah Asia Tenggara. Dalam penyelenggaraan kali ketiga ini, Hindia terpilih untuk menjadi wakil Indonesia, bersama Joy Ngiaw dari Malaysia, Kuok Meng Ru, Duy Nguyễn, dan TangBadVoice dari Thailand.
Topik yang diangkat kali ini, Dream Beyond, rupanya punya kedekatan personal dengannya.
"Bagi saya, tema ‘Dream Beyond’ untuk kampanye ‘Here's to the Dreamers’ Apple berarti memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang sebelumnya dianggap mustahil. Secara pribadi, saya tak pernah menyangka proyek saya akan sebesar ini, apalagi sejauh ini,” tutur pria bernama Baskara Putra ini, dalam wawancara bersama Liputan6.com via email.
Salah satu momen yang jadi bahan perenungan baginya, adalah momen konser di Tennis Indoor Senayan, Jakarta yang dihadiri 5 ribu penonton. Pelantun “Cincin” ini menyebut angka tersebut memang terbilang kurang ‘wah’ bila dibandingkan festival musik dengan penonton belasan ribu orang.
“Namun, saya telah menyaksikan musisi internasional (dan juga musisi besar Indonesia) tampil di tempat ini, beberapa di antaranya adalah pahlawan saya dalam bermusik. Saya selalu ingin mengadakan pertunjukan di sana; dan mengetahui bahwa 5.000 orang ini datang hanya untuk menonton Hindia dan musik Hindia saja sungguh menghangatkan hati saya,” kata dia.
Kekuatan Para Musisi Asia Tenggara
Dalam kampanye Here's to the Dreamers, Hindia juga terhubung dengan beragam talenta dari Asia Tenggara. Mulai dari komposer wanita Joy Ngiaw hingga TangBadVoice, street photographer yang melebarkan sayap sebagai rapper. Bagi Hindia, musisi asal Asean tak hanya memiliki bakat, tapi juga kekuatan tersendiri untuk melesat—bahkan diakui secara global.
“Terlepas dari aspek sosial dan indahnya budaya yang membentuk identitas musik kami sebagai musisi Asia Tenggara yang menonjol di panggung global, kami juga mudah terhubung dengan komunitas lokal kami,” tuturnya.
Harus Ada Dukungan Pemerintah
Apalagi, komunitas penggemar musik di wilayah ini sungguh besar. “Jawaban mudah mengenai salah satu kekuatan terbesar kita, adalah jumlah,” kata dia.
Ia menjabarkan, “Misalnya, Indonesia memiliki populasi yang begitu besar, yang berarti bila musikmu menjangkau sebagian kecilnya saja, berarti Anda memiliki audiens setia yang lebih besar daripada kebanyakan band dari daerah lain. Dan mungkin itulah yang membuat pengembangan dan penyebaran musik kami lebih mudah.”
Namun Hindia membuat satu catatan khusus. Bahwa perkembangan industri musik ini harus mendapat dukungan pemerintah. Ia juga memberikan sentilan kritis.
“Sungguh menyedihkan bahwa sebagian besar pemerintah di wilayah kami mungkin tidak bisa sepenuhnya mendukung industri musik sebaik mungkin, untuk meningkatkan ekosistem yang kami miliki saat ini,” kata dia.
Ada yang Ingin Diajak Hindia Kolaborasi?
Lantas, apakah ada musisi Asia Tenggara yang ingin diajak Hindia berkolaborasi?
“Seniman dari Asia Tenggara sungguh merupaan sekumpulan orang paling berhati hangat dan berbakat yang pernah kutemui. Mungkin aku memang bias karena kita semua terhubung lewat pengalaman kolektif karena tinggal di belahan dunia yang sama. Ada beberapa nama (musisi), tapi aku enggak mau (menyebut), pamali, hahaha,” kata dia.