Pembelajaran penyalahgunaan data pajak dari Pekalongan

14 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Media sosial Indonesia dihebohkan oleh cerita Ismanto, seorang buruh jahit harian lepas di Pekalongan, Jawa Tengah, yang disebut memiliki transaksi pembelian kain senilai Rp2,9 miliar.

Nilai itu muncul dalam data Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan mengantarkan petugas KPP Pratama Pekalongan mendatanginya untuk melakukan klarifikasi.

Hasil pemeriksaan awal mengarah pada dugaan penyalahgunaan data pribadi, dimana kemungkinan besar, NIK dan/atau NPWP milik Ismanto digunakan pihak lain untuk keperluan yang tidak ia ketahui. Petugas KPP memastikan kedatangannya adalah bagian dari mekanisme klarifikasi data, bukan penagihan pajak.

Bagi Ismanto dan keluarganya, kabar tersebut tentunya sangat mengejutkan dan memberi tekanan psikologis yang mendalam. Penghasilannya yang jauh dari angka fantastis itu membuat informasi ini mustahil dipercaya.

Namun, di balik kehebohan publik, peristiwa ini menyimpan pelajaran penting: bagaimana prosedur perpajakan bekerja, bagaimana perlindungan data pribadi menjadi kunci, dan mengapa kebijakan perpajakan yang berlaku sesungguhnya sudah memiliki koridor hukum yang jelas untuk melindungi wajib pajak.

Banyak masyarakat awam mengira bahwa ketika petugas pajak datang membawa dokumen dengan nominal besar, itu adalah penagihan. Padahal, dalam prosedur resmi DJP, ada tahap yang disebut SP2DK atau Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan. SP2DK diterbitkan jika sistem DJP menerima data transaksi yang tidak sesuai dengan pelaporan wajib pajak.

Data ini bisa berasal dari bank, penyedia jasa keuangan, atau instansi lainnya, sesuai amanat Undang-Undang (UU) No. 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) dan UU yang mengatur tentang Ketentuan Umum Perpajakan (KUP).

Kasus ini penting menjadi pembelajaran karena menyentuh tiga hal mendasar dalam hubungan antara negara dan warga terkait pajak, yakni perlindungan data pribadi, kepercayaan publik, dan kepastian hukum.

Pertama, dari sisi perlindungan data, insiden yang menimpa Ismanto menunjukkan betapa rentannya identitas seseorang disalahgunakan dalam transaksi yang tidak ia lakukan. Pajak adalah instrumen negara yang bergantung pada data yang akurat, sehingga kebocoran atau penyalahgunaan data bisa langsung berdampak pada hak dan rasa aman warga negara.

Kedua, kepercayaan publik terhadap otoritas pajak sangat mudah terganggu ketika muncul kabar bahwa seorang tukang jahit dengan penghasilan pas-pasan “ditagih” miliaran rupiah. Walaupun dalam kenyataannya DJP hanya melakukan klarifikasi melalui mekanisme SP2DK, persepsi publik yang keliru bisa membentuk stigma negatif. Kepercayaan adalah modal utama keberhasilan sistem perpajakan yang berbasis self-assessment, di mana warga diminta secara sukarela melaporkan dan membayar pajak.

Ketiga, dari sisi kepastian hukum, kasus ini memperlihatkan bahwa aturan sebenarnya sudah melindungi wajib pajak. Tidak ada penagihan pajak langsung tanpa pemeriksaan dan klarifikasi. Namun, pemahaman publik akan prosedur ini masih rendah, sehingga potensi kesalahpahaman besar.

Kasus Ismanto ini mengingatkan bahwa sinergi antara literasi pajak, edukasi publik, dan sistem deteksi penyalahgunaan identitas harus berjalan beriringan. Jika tidak, kejadian serupa akan berulang, memakan korban baru, dan mengikis legitimasi sistem perpajakan.

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article