Jakarta (ANTARA) - Di sela-sela Konferensi Internasional Tingkat Tinggi tentang Implementasi Solusi Dua Negara, Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Arrmanatha Christiawan Nasir (Tata) melakukan pertemuan bilateral dengan perwakilan dari sejumlah negara pada Rabu (30/7).
Menurut siaran pers Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Kamis, pertemuan tersebut membahas perkembangan isu Palestina dan pentingnya memajukan reformasi sistem multilateral.
Pada pertemuan dengan Menlu Palestina Varsen Aghabekian, Wamenlu menekankan dukungan penuh Indonesia bagi Palestina dan pentingnya Konferensi Tingkat Tinggi untuk menjaga momentum dalam mendorong implementasi Solusi Dua Negara.
Ia menekankan: "Presiden Prabowo telah menyampaikan kesiapan Indonesia untuk mengirimkan pasukan di bawah mandat PBB sebagai wujud komitmen Indonesia dalam mendukung terwujudnya perdamaian berkelanjutan di Palestina".
Wamenlu juga bertemu dengan Utusan Khusus Uni Eropa untuk isu Timur Tengah, Duta Besar Christophe Bigot dan membahas pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional secara konsisten dan menolak standar ganda.
Indonesia dan Uni Eropa menggarisbawahi bahwa gencatan senjata merupakan prioritas saat ini untuk memastikan akses bagi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Selain itu, Indonesia juga mendorong peningkatan dukungan bagi UNRWA. "Dalam hal ini UNRWA memiliki perang penting, tidak hanya sebagai tumpuan harapan bagi warga Palestina, namun lebih penting lagi, merupakan perwujudan keberadaan PBB di wilayah Palestina," katanya
Dalam pertemuan dengan Utusan Khusus Austria untuk KTT Palestina, Herbert Scheibner, Wamenlu juga mendorong peningkatan kontribusi global bagi pembangunan Palestina, terutama melalui kerja sama peningkatan kapasitas dan penguatan ekonomi.
"Rencana pengakuan yang disampaikan oleh Inggris dan Prancis diharapkan dapat menjadi katalis bagi negara-negara Eropa lainnya untuk memberikan pengakuan terhadap Palestina untuk memperkuat dukungan politik bagi Solusi Dua Negara," katanya.
Pada pertemuan selanjutnya dengan Wakil Tetap Australia untuk PBB, Duta Besar James Larsen, kedua negara menyoroti kemunduran kerja sistem multilateral yang turut mempersulit pembahasan isu-isu penting di PBB.
"Solidaritas dan kerja sama seluruh negara untuk mendorong reformasi PBB merupakan kunci untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat internasional terhadap sistem multilateral, khususnya dalam menangani isu-isu krusial seperti Palestina," katanya.
Baca juga: RI desak tidak ada veto terkait keanggotaan penuh Palestina di PBB
Baca juga: Langkah Prancis akui Palestina penting di tengah gagalnya persuasi
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.