"Flying Tigers", saat China dan Amerika bersatu di angkasa

19 hours ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Beijing (ANTARA) - Beberapa tahun terakhir, hubungan dua negara besar, China dan Amerika Serikat, terlihat saling berkompetisi, saling sikut, berbalas-balasan, dan bahkan penuh intrik meski kedua pemimpin sudah saling bertemu dan berkomunikasi via telepon.

Namun sesungguhnya ada masa ketika relasi China dan AS pernah sangat akrab bahkan saling membantu untuk mengalahkan satu musuh bersama. Hal itu terjadi pada masa awal Perang Dunia II.

Pada awal 1930-an, China sedang mengalami perang saudara antara tentara Nasionalis pimpinan Chiang Kai-shek dan pasukan Komunis yang dipimpin oleh Mao Zedong dan Zhou Enlai. Ketika itu, perpecahan internal semakin meluas di antara para panglima perang.

Kemudian pada 1931, tentara Kekaisaran Jepang mulai menginvasi Manchuria, wilayah luas di China timur laut (saat jadi provinsi Liaoning, Jilin dan Heilongjiang), sehingga pasukan China di bawah Chiang Kai-shek terpaksa semakin jauh ke Selatan.

Pada 1932, satu misi militer AS mendirikan sekolah pelatihan penerbangan pertama di China.

Dipimpin oleh Kolonel Jack Jouett, misi ini menggerakkan perwira-perwira cadangan Angkatan Udara AS untuk mengajar kadet-kadet Tiongkok dasar-dasar penerbangan dan penerbangan militer. Sayangnya, seperti semua hal yang berkaitan dengan China pada saat itu, politik internal muncul dan menyebabkan kegagalan misi tersebut.

Pada masa krisis dan kekacauan itulah, pada 1937, pensiunan pilot AU dari AS berpangkat kapten Claire L Chennault tiba di China. Chennault adalah seorang pilot veteran penerbangan militer AS dan terlibat dalam Perang Dunia I, serta memiliki reputasi internasional atas aerobatik tim yang terkoordinasi.

Ia telah bernegosiasi dengan China selama berbulan-bulan dan akhirnya menerima kontrak dua tahun dari Angkatan Udara Nasionalis China (CAF), termasuk masa percobaan tiga bulan untuk melakukan tinjauan lengkap dan menyeluruh terhadap CAF.

Salah satu sudut museum "Flying Tigers Memorial Hall" di kota Huaihua, provinsi Hunan, China. (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Dengan gaji seribu dolar AS sebulan dan yang tak kalah pentingnya, hak untuk menerbangkan pesawat apa pun yang dimiliki China, Chennault memulai perjalanannya ke Tiongkok.

Selain melatih pilot tempur, Chennault juga membuat jaringan peringatan dini dengan teknologi sederhana tapi efektif. Dengan mengandalkan telepon dan radio, ia segera memiliki jaringan pos pengamatan dan pelaporan yang menyampaikan laporan kembali ke markas pusat.

Dengan melihat peta lokasi setiap pos, hanya beberapa laporan saja dapat menentukan jalur dan perkiraan kecepatan pesawat Jepang yang menyerang sehingga Chennault dapat dengan cepat menempatkan pilot pesawat tempurnya di posisi untuk mencegat.

Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article