Tanda-tanda DBD, Waspadai Gejala dan Pahami Cara Pencegahannya

5 days ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang menjadi ancaman serius bagi masyarakat di wilayah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. DBD dikenal luas karena gejalanya yang menyerupai flu, namun bisa berkembang menjadi kondisi yang sangat berbahaya jika tidak segera ditangani dengan tepat.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus DBD di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2024, tercatat lebih dari 114.000 kasus DBD dengan angka kematian hampir 900 jiwa. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat mengenai tanda-tanda dan penanganan DBD sangat penting untuk mengurangi dampak buruk penyakit ini.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami tanda-tanda awal DBD, tindakan yang harus diambil jika terinfeksi, serta langkah-langkah preventif yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan. Liputan6.com akan mengulas secara komprehensif tentang tanda-tanda DBD berdasarkan rujukan dari laman WHO, jurnal ilmiah, dan sumber resmi lainnya, Senin (28/7/2025).

Tanda-tanda DBD yang Perlu Diwaspadai

Infeksi dengue memiliki spektrum gejala yang luas, mulai dari tanpa gejala (asimptomatik) hingga demam berdarah yang parah dan dapat menyebabkan kematian. Menurut WHO (2024) dan jurnal ilmiah NCBI, gejala DBD biasanya muncul 4-10 hari setelah seseorang digigit nyamuk pembawa virus.

Beberapa gejala umum DBD meliputi:

  • Demam tinggi mendadak (hingga 40°C)
  • Nyeri kepala parah
  • Nyeri di belakang mata
  • Nyeri otot dan sendi (disebut juga "breakbone fever")
  • Mual dan muntah
  • Muncul ruam atau bintik merah di kulit
  • Kelelahan
  • Pembesaran kelenjar getah bening

Pada sebagian kasus, gejala bisa berkembang menjadi DBD parah (dengue hemorrhagic fever) yang ditandai dengan:

  • Nyeri perut yang hebat
  • Muntah terus-menerus
  • Perdarahan (hidung, gusi, tinja hitam, muntah darah)
  • Lelah atau lesu ekstrem
  • Kulit pucat dan dingin
  • Sulit bernapas

Menurut Continuing Education Activity (Schaefer et al.), penyakit ini juga melewati tiga fase: fase demam (febrile phase), fase kritis (critical phase), dan fase pemulihan (recovery phase). Penderita harus diawasi secara ketat terutama di fase kritis karena risiko kebocoran plasma, penurunan tekanan darah, dan kegagalan organ sangat tinggi.

Langkah yang Perlu Diambil Jika Mengalami Gejala DBD

Jika seseorang mengalami gejala DBD, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk diagnosis lebih lanjut. Diagnosis DBD biasanya dilakukan dengan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar trombosit, hematokrit, dan leukosit, serta deteksi antigen NS1 atau PCR.

Menurut panduan WHO dan Kementerian Kesehatan Indonesia, berikut langkah penanganan yang dianjurkan:

  1. Istirahat total
  2. Konsumsi cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi (air putih, oralit, jus buah)
  3. Konsumsi parasetamol untuk mengatasi demam dan nyeri (hindari aspirin dan NSAID seperti ibuprofen karena dapat meningkatkan risiko perdarahan)
  4. Pantau tanda bahaya, seperti penurunan kesadaran, muntah terus-menerus, perdarahan, dan kesulitan bernapas
  5. Segera rawat inap jika muncul gejala berat seperti nyeri perut hebat, muntah darah, atau penurunan kesadaran

Perawatan intensif mungkin diperlukan pada kasus berat. Penanganan mencakup terapi cairan intravena (IV), transfusi darah jika perlu, dan pemantauan tanda vital secara berkala.

Cara Mencegah Penularan DBD

DBD tidak memiliki pengobatan antivirus khusus. Oleh karena itu, pencegahan menjadi langkah terbaik untuk menghindari infeksi. Menurut WHO dan CDC, pencegahan DBD dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan:

1. Pengendalian Vektor (Nyamuk Aedes)

  • Menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk
  • Menaburkan larvasida pada tempat penyimpanan air
  • Menggunakan kelambu atau kawat nyamuk pada jendela dan pintu
  • Fogging pada area rawan kasus DBD

2. Perlindungan Diri

  • Menggunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang
  • Mengoleskan lotion anti-nyamuk yang mengandung DEET atau icaridin
  • Tidur menggunakan kelambu, terutama pada siang hari ketika nyamuk Aedes paling aktif

3. Vaksinasi

Vaksin dengue (CYD-TDV/Dengvaxia dan QDenga) tersedia di beberapa negara dan direkomendasikan untuk individu yang pernah terinfeksi dengue sebelumnya dan tinggal di daerah endemis. Namun, vaksinasi belum menjadi bagian dari program nasional di banyak negara, termasuk Indonesia.

4. Edukasi dan Partisipasi Masyarakat

Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam edukasi dan program pemberantasan sarang nyamuk secara massal untuk meminimalkan risiko penyebaran virus dengue.

Sumber Rujukan:

  • World Health Organization. (2024). Dengue and severe dengue. Retrieved from: www.who.int
  • Schaefer, T.J., Panda, P.K., Wolford, R.W. (2023). Dengue Fever. In StatPearls. NCBI. Retrieved from: www.ncbi.nlm.nih.gov
  • Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Data Kasus DBD Nasional.
  • Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2023). Dengue Prevention and Control.

FAQ Seputar DBD

1. Apa perbedaan antara demam biasa dan demam berdarah?

Demam berdarah biasanya disertai nyeri hebat, bintik merah di kulit, dan penurunan trombosit. Sedangkan demam biasa tidak menunjukkan gejala perdarahan atau nyeri otot ekstrem.

Tidak. DBD menular melalui gigitan nyamuk Aedes yang sebelumnya menggigit penderita.

3. Kapan harus ke rumah sakit jika mengalami gejala DBD?

Jika demam tinggi disertai muntah terus-menerus, nyeri perut hebat, atau tanda perdarahan, segera ke rumah sakit.

4. Apakah anak-anak lebih berisiko terkena DBD?

Ya. Anak-anak, terutama di bawah 15 tahun, lebih rentan terkena DBD parah.

5. Apa yang harus dilakukan jika anggota keluarga terkena DBD?

Lindungi anggota keluarga lain dari gigitan nyamuk, beri cairan yang cukup pada pasien, dan pantau tanda-tanda bahaya.

Read Entire Article