Liputan6.com, Jakarta Tipes adalah infeksi bakteri yang menyerang saluran pencernaan dan bisa menyebar ke seluruh tubuh jika tidak segera diobati. Mengenali tanda tanda tipes sejak dini sangat penting agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.
Beberapa tanda tanda tipes yang umum meliputi demam tinggi, sakit kepala, lemas, gangguan pencernaan, dan nyeri otot. Gejala ini sering muncul secara bertahap dan bisa memburuk bila diabaikan.
Penting juga untuk menjaga kebersihan makanan dan minuman sebagai langkah pencegahan. Meningkatkan pemahaman tentang tanda tanda tipes akan membantu mencegah penyebaran penyakit ini di lingkungan sekitar.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan lengkap tanda tanda tipes, Senin (28/7/2025).
Mengenali Tanda Tanda Tipes Awal dan Lanjut
Menurut Megawati (2016) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol.3 No. 11 November 2024, demam tifoid (Tipes) adalah penyakit infeksi akibat bakteriSalmonella Typhi.Penyakit infeksi ini umumnya menular melalui makanan atau minuman yang tercemar feses atau urine penderita. Jika tidak ditangani secara tepat, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi yang berakibat fatal.
Gejalanya berkembang secara bertahap dan bisa menyerupai penyakit umum lainnya, sehingga penting untuk mengenali tanda-tandanya dengan lebih rinci agar bisa mendapatkan penanganan medis secepat mungkin. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai gejala atau tanda-tanda tipes:
1. Demam Tinggi yang Meningkat Bertahap
Demam merupakan gejala utama tipes dan biasanya tidak langsung tinggi, melainkan naik perlahan dalam beberapa hari. Suhu tubuh bisa mencapai 39°C hingga 40°C. Pola demam ini seringkali lebih berat pada sore hingga malam hari. Tubuh penderita bisa terasa panas disertai menggigil dan berkeringat berlebihan. Jika tidak ditangani, demam bisa berlangsung hingga berminggu-minggu.
2. Sakit Kepala dan Kelelahan Ekstrem
Tipes juga ditandai dengan sakit kepala hebat yang tidak kunjung reda. Hal ini terjadi karena infeksi bakteri menyebar dalam aliran darah dan memengaruhi sistem saraf pusat. Selain itu, penderita biasanya merasa sangat lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat. Tubuh tampak lesu karena energi habis digunakan untuk melawan infeksi. Nafsu makan pun ikut menurun drastis.
3. Gangguan Pencernaan yang Mengganggu Aktivitas
Tipes menyerang saluran pencernaan, sehingga gejalanya sering berupa:
- Diare: lebih sering dialami oleh anak-anak.Sembelit: lebih umum pada orang dewasa.
- Mual dan muntah: terjadi akibat peradangan pada saluran cerna.
- Sakit perut: biasanya terasa di bagian tengah atau kanan bawah perut, sering digambarkan sebagai kram atau nyeri tumpul.
- Perut kembung: terasa penuh atau menekan akibat gas berlebih dalam usus.
4. Gejala Umum yang Mirip Flu
Banyak penderita awalnya menyangka terkena flu karena muncul gejala seperti:
- Batuk kering: tanpa dahak dan berlangsung cukup lama.
- Nyeri otot dan badan pegal: akibat respons tubuh terhadap infeksi.
- Menggigil dan keringat dingin: terutama saat demam tinggi.
Gejala-gejala ini sering membuat penderita menunda pengobatan karena mengira hanya terkena masuk angin biasa.
5. Ruam Kulit atau Rose Spots
Sebagian penderita tipes mengalami ruam kulit berupa bintik-bintik merah muda pucat, dikenal dengan sebutan rose spots. Biasanya muncul di dada atau perut dan tidak menonjol. Meskipun tidak semua pasien mengalaminya, ruam ini merupakan ciri khas yang bisa menjadi petunjuk penting dalam diagnosis klinis.
6. Komplikasi Serius Jika Tidak Segera Diobati
Jika tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, gejala tipes bisa berkembang menjadi lebih berbahaya:
- Delirium atau kebingungan mental: penderita bisa mengigau, bicara tidak jelas, atau tidak sadar lingkungan sekitar.
- Pendarahan saluran cerna: ditandai dengan tinja berwarna gelap atau berdarah.
- Perforasi usus (usus pecah): kondisi kritis yang bisa menyebabkan infeksi menyebar ke rongga perut (peritonitis) dan sangat berisiko fatal.
- Pneumonia dan gangguan jantung: dalam kasus berat, infeksi bisa meluas ke paru-paru dan memengaruhi sistem kardiovaskular.
Penyebab Utama Tipes dan Cara Penularannya
Menurut Tirtonegoro (2020) dikutip dari kajian di Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol.3 No. 11 November 2024, penyebab penyakit thypoid adalah infeksi bakteri Salmonella Typhi. Bakteri ini menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh kotoran manusia yang terinfeksi atau melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Bakteri tersebut kemudian menyebar ke dalam aliran darah dan menyebabkan gejala-gejala penyakit thypoid. Faktor-faktor seperti sanitasi yang buruk, air minum yang tidak bersih, dan kebersihan pribadi yang kurang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit thypoid.
Penularannya terutama terjadi melalui rute fekal-oral, yaitu saat seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja penderita. Untuk mencegah penularan dan penyebaran penyakit ini, penting untuk memahami faktor-faktor yang menjadi penyebab utamanya.
1. Infeksi Bakteri Salmonella Typhi melalui Rute Fekal-Oral
Penularan tipes terjadi ketika bakteri S. Typhi masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan atau air yang telah terkontaminasi feses penderita. Bakteri ini mampu bertahan di lingkungan luar, terutama di air atau permukaan yang kotor, dan menginfeksi siapa pun yang tanpa sadar mengonsumsinya.
2. Konsumsi Makanan dan Minuman yang Tercemar
Sumber utama penyebaran tipes adalah makanan dan minuman yang tidak bersih, misalnya:
- Air minum yang tidak dimasak atau berasal dari sumber yang terkontaminasi.
- Sayuran atau buah yang dicuci dengan air kotor.
- Makanan jalanan yang disiapkan tanpa standar kebersihan.
-Produk susu mentah yang tidak dipasteurisasi.
Kontaminasi ini bisa terjadi langsung dari lingkungan atau karena disentuh oleh tangan yang tidak bersih setelah buang air.
3. Kurangnya Kebersihan Diri dan Sanitasi Lingkungan
Kebiasaan tidak mencuci tangan setelah dari toilet atau sebelum makan berkontribusi besar terhadap penularan. Di lingkungan dengan sanitasi buruk, seperti toilet umum yang tidak bersih atau saluran pembuangan yang terbuka, risiko penyebaran bakteri meningkat secara signifikan.
4. Konsumsi Makanan yang Tidak Dimasak Sempurna
Memakan makanan mentah atau setengah matang, terutama daging, telur, atau sayuran dari air tercemar, bisa menjadi media hidup bakteri. Proses memasak yang tidak sempurna tidak mampu membunuh bakteri yang ada. Hal ini kerap terjadi pada makanan jalanan atau katering yang tidak menjaga standar kebersihan.
5. Kontak dengan Pembawa Bakteri Tanp...