Jakarta (ANTARA) - Dislokasi bahu adalah cedera yang dapat terjadi secara tiba-tiba, baik akibat olahraga, kecelakaan, maupun aktivitas sehari-hari. Rasa nyeri yang tajam, pembengkakan, dan perubahan bentuk bahu sering kali membuat penderitanya panik.
Dalam situasi seperti ini, pertolongan pertama yang tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi, otot, saraf, maupun pembuluh darah di sekitar bahu.
Mengetahui langkah-langkah awal yang aman sebelum mendapatkan penanganan medis tidak hanya membantu mengurangi rasa sakit, tetapi juga mempercepat proses pemulihan.
Berikut ini adalah beberapa tips atau cara untuk pertolongan pertama pada seseorang yang mengalami dislokasi bahu, yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Baca juga: Gejala dislokasi bahu dan waktu yang tepat untuk periksa ke dokter
Tips pertolongan pertama saat mengalami dislokasi bahu
Sebagian besar kasus dislokasi dapat dikenali dengan cukup mudah. Area yang cedera biasanya tampak bengkak atau memar, berubah warna, dan terlihat tidak normal bentuknya.
Kondisi ini juga kerap disertai gejala lain, seperti keterbatasan gerak, rasa tidak nyaman saat bergerak, sensasi kesemutan, hingga mati rasa pada bagian yang terkena.
Untuk membantu pemulihan dislokasi, misalnya pada cedera bahu atau pergelangan tangan, ada beberapa langkah untuk pertolongan pertama dengan sederhana yang bisa dilakukan secara mandiri:
• Hindari menggerakkan atau memijat area yang dicurigai mengalami dislokasi, karena dapat memperburuk kerusakan jaringan, saraf, maupun pembuluh darah.
• Konsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen yang dijual bebas untuk membantu mengurangi rasa sakit.
• Pertahankan rentang gerak sendi dengan latihan ringan setelah 1–2 hari, namun lakukan di bawah bimbingan dokter atau terapis.
• Istirahat-kan sendi yang cedera dan hindari aktivitas atau gerakan yang memicu rasa nyeri.
Baca juga: Metode medis untuk mengobati dislokasi bahu dengan tepat
• Kompres dingin dan hangat dalam 1–2 hari pertama, gunakan kompres dingin selama 15–20 menit beberapa kali sehari untuk meredakan nyeri dan bengkak.
• Setelah 2–3 hari, jika pembengkakan mulai membaik, beralih ke kompres hangat untuk membantu mengendurkan otot yang tegang.
• Lakukan fisioterapi untuk menjaga kelenturan sendi yang cedera, karena imobilisasi terlalu lama justru dapat menyebabkan kekakuan.
• Hindari menarik lengan secara paksa, jangan mencoba menarik paksa lengan yang mengalami pergeseran. Alih-alih membuatnya kembali ke posisi semula, tindakan tersebut justru berisiko memicu patah tulang pada bagian bonggol lengan.
Langkah-langkah tersebut hanya bersifat sementara untuk pertolongan pertama dan tidak menggantikan perawatan medis. Sebaiknya segera temui dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat, sehingga risiko komplikasi dapat diminimalkan dan proses pemulihan berlangsung lebih optimal.
Baca juga: Kenali jenis dan penyebab dislokasi bahu yang dialami Jefri Nichol
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.