Liputan6.com, Jakarta Manchester United tampaknya belum puas dengan dua pembelian anyarnya, Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo, yang menghabiskan dana 132,5 juta pounds. Masalah utama mereka juga segera terpecahkan, Benjamin Sesko akan segera bergabung.
Rasmus Hojlund, yang dibeli dengan harga mahal musim lalu, gagal memenuhi ekspektasi. Hanya mencetak 10 gol sepanjang musim, MU dikabarkan terbuka melepasnya jika ada tawaran 30 juta pounds. Situasi ini memicu pencarian striker baru.
Benjamin Sesko kini menjadi target utama. Dan setelah melewati negosiasi alot dengan pihak RB Leipzig, MU akhirnya menyepakati transfer senilai 75 juta euro plus bonus 10 juta euro untuk membawa Sesko ke Old Trafford.
Striker asal Slovenia ini disebut lebih cocok dengan skema 3-4-3 Ruben Amorim dibandingkan Hojlund. Lantas, apa yang membuat Sesko begitu istimewa?
Kriteria Striker Ideal ala Ruben Amorim
Sistem 3-4-3 Amorim menuntut striker yang tak hanya tajam di depan gawang, tapi juga mampu menjadi pivot serangan. Viktor Gyokeres, mantan striker Sporting yang kini bermain untuk Arsenal, adalah contoh sempurna "striker model Amorim".
Striker dalam skema ini harus kuat dalam memegang bola, lihai mengkombinasikan permainan dengan dua gelandang serang, serta rajin melakukan penetrasi ke jantung pertahanan lawan. Kemampuan fisik dan kecerdasan membaca permainan jadi kunci utama.
Sesko dinilai memenuhi beberapa kriteria tersebut. Dengan tinggi 195 cm, ia dominan dalam duel udara dan memiliki tendangan akurat dari jarak jauh. Statistiknya musim lalu menunjukkan ia lebih produktif dibanding Hojlund dalam hal jumlah tembakan dan akurasi.
Namun, ada kekurangan yang perlu diperbaiki: Konsistensi dan pengambilan keputusan. Sesko kerap egois di depan gawang, memilih menendang alih-alih memberi umpan matang. Ini jadi pekerjaan rumah Amorim jika transfer benar terjadi.
Sesko vs Hojlund, Siapa yang Lebih Unggul?
Perbandingan statistik Hojlund dan Sesko musim lalu menunjukkan perbedaan mencolok. Hojlund hanya mencetak 4 gol di Premier League dari 52 penampilan, sementara Sesko mencatat 14 gol di Bundesliga dengan rata-rata tembakan lebih tinggi.
Dari segi fisik, keduanya sama-sama atletis, tetapi Sesko unggul dalam kemampuan mencetak gol dari luar kotak penalti. Hojlund lebih mengandalkan pergerakan di belakang pertahanan, tapi seringkali kurang presisi dalam penyelesaian akhir.
Namun, Hojlund masih berusia 21 tahun dan punya ruang berkembang. Jika MU mempertahankannya sebagai cadangan, ia bisa belajar dari Sesko.
Persoalannya, dengan tawaran 30 juta pounds yang mungkin diterima, manajemen tampaknya lebih memilih pemain yang sudah siap berkontribusi instan.
Restrukturisasi Lini Tengah MU untuk Mendukung Sistem Baru
Selain mencari striker, MU juga aktif memburu gelandang baru. Ruben Amorim ingin pemain yang dinamis, fisik, dan visioner untuk mengisi lini tengah. Casemiro dianggap sudah tak memenuhi syarat stamina, sementara Manuel Ugarte kurang bagus dalam membangun serangan.
Carlos Baleba dari Brighton menjadi salah satu opsi. Gelandang asal Kamerun ini punya energi tinggi dan kemampuan pergerakan bola yang baik. Namun, harga yang mahal bisa menjadi kendala setelah MU sudah menghabiskan banyak dana di lini depan.
Bruno Fernandes diprediksi akan diturunkan lebih dalam, berperan sebagai deep-lying playmaker. Namun, Amorim tetap membutuhkan holding midfielder yang bisa menjadi shield pertahanan sekaligus memicu serangan balik cepat.