Jakarta (ANTARA) - Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) mengungkapkan terdapat salah satu sekolah di Jakarta Barat yang menyajikan burger sebagai menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Kamis, Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi PCO Noudhy Valdryno mengatakan penyajian burger tersebut dilakukan berdasarkan permintaan anak-anak penerima MBG.
"Jadi ini memang dikabulkan oleh Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)-nya karena banyak siswa yang minta," ungkap Ryno.
Ia pun mengaku senang apabila saat mengunjungi sekolah-sekolah yang menyediakan MBG, terdapat anak-anak yang meminta pilihan menu yang mereka sukai.
Baca juga: PCO: Makan Bergizi Gratis buat anak jadi lebih sering berinteraksi
Dengan demikian jika memang terdapat sekolah yang menyajikan burger sebagai menu MBG, kata dia, maka hal tersebut sah-sah saja selama disetujui oleh Kepala SPPG di sekolah itu.
Menurut Ryno, penyajian burger sebagai menu MBG diperbolehkan lantaran burger merupakan salah satu makanan yang gizinya cukup baik karena terdapat sayur, protein, hingga karbohidrat di dalamnya.
"Itu kenapa Kepala SPPG ini mengusahakan karena beliau juga seorang anak muda yang terus berinovasi," tuturnya.
Di sisi lain, dirinya mengatakan terdapat dampak positif yang terjadi dengan adanya penyajian menu MBG sesuai permintaan siswa, yakni berupa berkurangnya sisa makanan (food waste).
Dia pun mencontohkan di sekolah yang menyediakan burger sesuai permintaan khusus para penerimanya, sisa makanan yang mencapai 40 persen pada awal penyajian MBG berkurang menjadi 10 persen.
Baca juga: PCO optimistis target 20 juta penerima MBG sebelum HUT RI tercapai
"Jadi ini kepala-kepala SPPG memang juga harus kreatif. Walaupun tidak mudah, tapi saya percaya dengan melihat anak-anak yang menerima MBG excited, mereka juga pasti semangat menjalankannya," kata Ryno menambahkan.
Selain itu, kata dia, nantinya akan dibicarakan pula mengenai saran agar Kepala SPPG didampingi dewan penasihat yang berasal dari kalangan ibu-ibu guna mengarahkan resep yang kreatif dalam program MBG.
Disebutkan bahwa hal itu diperlukan agar anak-anak yang menerima MBG tidak bosan dengan menu yang biasa.
"Ini saran dari salah satu anggota kabinet dan merupakan ide bagus karena memang para ibu di Indonesia itu sangat kreatif dalam membuat resep. Telur satu saja bisa dimasak menjadi 10 macam," ucap dia.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.