Moskow (ANTARA) - Kontrol yang lebih ketat di perbatasan Jerman dengan negara-negara tetangga Uni Eropa akan diperpanjang setelah tenggat waktu implementasinya berakhir pada September, kata Menteri Dalam Negeri Jerman Alexander Dobrindt pada Kamis.
"Kontrol perbatasan akan terus berlaku," kata Dobrindt dalam wawancara dengan media Table.Media.
Para migran tak berdokumen yang mencoba memasuki Jerman akan terus ditolak masuk, kata menteri tersebut menambahkan.
Dengan mengutip sumber di Kementerian Dalam Negeri, surat kabar Bild pada awal pekan ini melaporkan jumlah permohonan suaka di Jerman telah berkurang setengahnya dibandingkan dengan 2024, dengan hanya 70.000 permohonan yang diajukan dari Januari hingga Juni, dibandingkan dengan 140.000 permohonan yang diajukan pada tahun sebelumnya.
Pada Jumat lalu, majalah Die Welt melaporkan bahwa polisi Jerman telah menolak masuknya hampir 500 pencari suaka di perbatasan dalam tiga bulan pertama setelah aturan masuk diperketat.
Jumlah orang yang berupaya masuk secara ilegal ke negara tersebut dilaporkan mencapai 12.400, dengan sekitar 9.500 pendatang ditolak masuk atau dideportasi.
Sebanyak 450 pelaku penyelundupan manusia telah ditangkap.
Selain itu, 110 pelamar diberi pengecualian dari penolakan tersebut karena mereka termasuk kelompok yang sangat rentan, seperti anak-anak dan perempuan hamil.
Pada awal Mei, Dobrindt mencabut perintah lisan kepada polisi Jerman untuk tidak menolak masuk para pencari suaka, sebagai bagian dari paket langkah penanggulangan migrasi ilegal.
Baca juga: Jerman perketat kontrol perbatasan untuk perangi migrasi ilegal
Baca juga: Jerman akan percepat deportasi bagi pencari suaka yang ditolak
Penerjemah: Katriana
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.