Liputan6.com, Jakarta - Di tengah hiruk-pikuk arak-arakan, ketegangan memuncak ketika masa lalu yang tersembunyi mulai terungkap. Reynald, yang terjebak dalam kemacetan, tak sengaja bertemu Melati, sang koordinator acara.
Pertemuan ini memicu kemarahan dan membuka luka lama. Sementara itu, rahasia besar tentang hubungan keluarga terkuak, menimbulkan pertanyaan besar tentang identitas sejati Melati dan Aura.
Artikel: Di sebuah jalan yang dipenuhi arak-arakan, mobil Reynald terpaksa berhenti. Wajahnya menunjukkan ketidaksabaran dan kekesalan. Di tengah kerumunan, Melati tampak sebagai koordinator acara. Reynald keluar dari mobilnya dan dengan nada sinis bertanya, Siapa yang bertanggung jawab atas acara kampungan ini?! Melati melangkah maju.
Kemarahan Melati Memuncak
Ketika Reynald mengenali Melati, ia terkejut dan amarahnya langsung memuncak. Kamu lagi?! Sejak kamu masuk ke keluarga kami, kamu hanya membawa masalah! Reynald terus mengomel, bahkan menyebut nama Wira, membuka luka lama. Amarahnya memuncak, ia mengangkat tangannya, berniat menampar Melati. Namun tiba-tiba—Tap! Sebuah tangan menghentikan gerakannya. WIRA muncul, berdiri di samping Silla.
Dari kejauhan, Anna yang menyaksikan kejadian itu terdiam. Wajah Reynald membangkitkan kenangan lama—saat ia menerima seorang bayi perempuan dari Reynald, bertahun-tahun lalu. Niar, yang berada tak jauh, mendengar percakapan itu dan terkejut. Pras muncul dan bertanya, Apa benar... dulu kamu pernah punya anak dariku, Niar? Dengan perlahan, Niar mengangguk. Kemudian, Anna mengungkapkan sebuah rahasia mengejutkan: Aku menitipkan bayi itu ke panti asuhan Rumah Kita.
Semua terdiam. Panti asuhan itu adalah tempat Melati dan Aura dibesarkan. Dua nama, dua gadis, dan satu masa lalu yang terlupakan. Siapa sebenarnya anak kandung Niar? Melati atau Aura? Dengan hati yang bergetar, Niar memutuskan, Aku harus tahu... Aku akan melakukan tes DNA.