Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan dan Investasi Selandia Baru Todd McClay mengungkapkan tiga sektor prioritas Wellington untuk mengejar target menggandakan nilai perdagangan kedua negara hingga 3,6 miliar dolar AS (sekitar Rp58,7 triliun) pada 2029.
Indonesia dan Selandia Baru melalui Comprehensive Partnership Plan of Action (PoA) 2025-2029 telah sepakat agar nilai perdagangan dua arah, yakni ekspor dan impor, bertambah dua kali lipat dari total perdagangan pada 2024 yang berjumlah 1,9 miliar dolar AS (sekitar Rp31 triliun)
“Bagi Selandia Baru, fokusnya ada pada tiga bidang. Pertama, makanan dan minuman berkualitas tinggi. Kedua, energi panas bumi. Dan ketiga, pendidikan,” kata Menteri McClay dalam wawancara eksklusif di ANTARA Heritage Center, Jakarta, Kamis.
McClay yang juga menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Kehutanan, menyampaikan bahwa kunjungan kerjanya kali ini, salah satunya bertujuan untuk mencari cari agar petani dan pihak-pihak terkait dari Indonesia dapat melakukan kunjungan ke Selandia Baru.
Baca juga: Indonesia-Selandia Baru sepakat sistem halal, disebut pencapaian besar
Sebaliknya, Selandia Baru juga ingin datang dan membawa tenaga ahlinya dalam memproduksi makanan yang berkualitas tinggi dan aman ke pasar Indonesia.
“Kami ingin mendukung keinginan Presiden untuk meningkatkan swasembada pangan, khususnya dengan mencari lebih banyak peluang kerja sama dalam program makanan untuk anak-anak di sekolah,” ucapnya.
Pejabat Selandia Baru itu menambahkan bahwa pihaknya juga sedang mencari cara untuk meningkatkan kerja sama terkait produk olahan susu, sayur, hingga daging sapi, seiring kemampuan negara di Benua Oseania tersebut dalam memproduksi makanan paling aman dan berkualitas tinggi di dunia
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.