
Kurikulum berbasis cinta Kemenag sedang ramai dibicarakan sejak pertama kali dikenalkan oleh Menteri Agama. Kurikulum ini menekankan pentingnya nilai kasih sayang, empati, dan penghargaan terhadap keberagaman dalam proses belajar-mengajar.
Bukan sekadar hafalan atau pencapaian akademik, kurikulum ini ingin membentuk karakter siswa yang utuh secara emosional dan spiritual. Konsepnya sederhana dan punya dampak yang besar.
Kurikulum Berbasis Cinta Kemenag yang Penting untuk Diketahui

Dikutip dari situs resmi kemenag.go.id, Kementerian Agama Republik Indonesia memperkenalkan Kurikulum Cinta sebagai bagian dari upaya memperkuat pendidikan agama dan nilai-nilai keagamaan. Tujuannya adalah menanamkan rasa cinta kepada Tuhan, sesama, lingkungan, dan bangsa sejak usia dini.
Kurikulum ini bukan mata pelajaran baru. Namun, kurikulum ini akan disisipkan ke dalam pelajaran yang sudah ada. Ditjen Pendidikan Islam telah menyiapkan buku panduan yang akan membantu guru dalam mengajarkan nilai cinta, toleransi, dan spiritualitas di kelas.
Kurikulum Berbasis Cinta Kemenag dibangun di atas lima nilai utama, yaitu:
1. Cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa
Para siswa diajarkan untuk mencintai Tuhan melalui pemahaman agama yang menyenangkan. Siswa didorong untuk membangun rasa syukur dan percaya diri dalam beribadah.
2. Cinta kepada Diri dan Sesama
Siswa diajarkan untuk memahami pentingnya menghargai diri sendiri dan berbuat baik kepada orang lain. Termasuk belajar empati, tolong-menolong, dan menjaga hubungan yang sehat dengan lingkungan sosialnya.
3. Cinta kepada Ilmu Pengetahuan
Belajar tidak hanya ditekankan sebagai kewajiban. Namun, sebagai bentuk rasa ingin tahu yang menyenangkan. Murid diajak untuk mencintai proses belajar dan menghargai ilmu sebagai bagian dari pencarian kebenaran.
4. Cinta kepada Lingkungan
Siswa akan diajarkan tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar sebagai bentuk tanggung jawab bersama. Para siswa juga diajak untuk sadar bahwa lingkungan harus dirawat.
5. Cinta kepada Bangsa dan Negeri
Rasa cinta tanah air dapat diajarkan melalui pemahaman sejarah, budaya, dan pentingnya hidup rukun di tengah keberagaman. Tujuannya agar siswa dapat tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan bertanggung jawab kepada bangsa dan negara.
Baca juga: Kunci Jawaban Modul 3.2 Strategi Belajar Membaca PINTAR Kemenag
Kurikulum berbasis cinta Kemenag bukan sekadar pendekatan pendidikan baru. Tujuannya untuk membangun generasi yang lebih peduli dan manusiawi. Dengan menanamkan nilai cinta dari sekarang, pendidikan menjadi ruang tumbuh yang lebih sehat bagi murid. (Gin)