
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengeklaim peluang kerja di Indonesia masih terbuka lebar, di tengah meningkatnya pesimisme masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja, terutama di kalangan lulusan SMA dan diploma.
Sebelumnya hasil Survei Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bank Indonesia (BI) pada Mei 2025 menunjukkan persepsi masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja melemah.
Kelompok pendidikan SMA dan diploma mencatat skor di bawah level optimistis, masing-masing 92,0 dan 95,8 poin. BI menyatakan angka di bawah 100 mencerminkan persepsi pesimistis.
Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi Manampiar Sinaga, mengatakan sejumlah sektor ekonomi masih menunjukkan pertumbuhan signifikan dan mampu menciptakan lapangan kerja baru.
“Beberapa lapangan kerja mengalami kontraksi tetapi banyak tumbuh sektor lain seperti: teknologi digital, ekonomi kreatif, logistik, serta layanan kesehatan. Bahkan sektor baru seperti green jobs dan gig economy mulai menunjukkan potensi dalam penyerapan tenaga kerja khususnya bagi generasi dan angkatan kerja baru,” kata Sunardi kepada kumparan, Selasa (17/6).
Kata Sunardi, Kemnaker saat ini terus mengoptimalkan sistem pelatihan vokasi melalui Balai Latihan Kerja (BLK) untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja nasional. Menurutnya, dunia pendidikan juga harus menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.

Di tengah kemajuan teknologi, sistem penempatan kerja juga telah mengalami pergeseran. Sunardi menyebutkan job fair bukan satu-satunya cara untuk menjembatani pencari kerja dan perusahaan.
“Terkait penempatan tenaga kerja tidak hanya dari Job Fair, karena kemajuan teknologi saat ini sudah memudahkan para pencari lapangan kerja melalui sistem online pada website perusahaan dan Kemnaker juga menyediakan akun siapkerja untuk memudahkan para pelamar kerja serta penyedia lapangan kerja bertemu dalam satu sistem online,” katanya.
Berdasarkan data terbaru dari Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta), jumlah penempatan tenaga kerja yang tercatat oleh Kemnaker sepanjang Januari hingga pertengahan Juni 2025 mencapai 74.188 orang.
Sementara itu, terkait penyelenggaraan job fair secara nasional, Sunardi menuturkan kegiatan tersebut masih tetap dalam rencana kementerian. Namun, fungsinya kini lebih luas.
"Kami juga mencatat jika Pemerintah Daerah juga masih menyelenggarakan jobfair karena konsep jobfair juga akan membantu serapan tenaga kerja lokal dengan mengoptimalkan perusahaan yang ada di daerah setempat,” katanya.