Liputan6.com, Jakarta Justin Timberlake akhirnya buka suara soal kondisi kesehatannya yang selama ini disembunyikan dari publik. Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, penyanyi berusia 44 tahun itu mengungkap bahwa ia telah didiagnosis mengidap Lyme disease, sebuah penyakit infeksi bakteri yang ditularkan melalui gigitan kutu.
Pengakuan tersebut disampaikan setelah Timberlake merampungkan tur dunia bertajuk Forget Tomorrow, yang berlangsung selama dua tahun dan resmi berakhir di Turki pada Rabu, 31 Juli 2025.
"Seperti yang kalian tahu, aku orang yang cukup tertutup. Namun, saat merenungkan tur dan tur festival ini – aku ingin bercerita sedikit tentang apa yang sedang terjadi padaku. Di antara banyak hal, aku sedang berjuang melawan beberapa masalah kesehatan, dan didiagnosis menderita penyakit Lyme -— dan ini saya ungkap bukan agar Anda merasa kasihan –– tetapi untuk menjelaskan apa yang saya hadapi," tulis Justin dalam unggahannya pada Jumat (1/8/2025).
Dalam pernyataannya, pelantun “Cry Me A River” ini mengaku kerap mengalami nyeri saraf hebat, kelelahan ekstrem, dan gangguan fisik lainnya selama tampil di atas panggung.
"Kalau Anda pernah mengalami penyakit ini atau mengenal seseorang yang mengalaminya — maka Anda tahu: hidup dengan penyakit ini bisa sangat melelahkan, baik secara mental maupun fisik," kata dia.
Gejala Tak Terlihat, Tapi Menyiksa
Dalam keterangan yang ditulisnya, suami menjelaskan bahwa ia sudah lama merasakan penurunan kondisi fisik tanpa tahu penyebab pastinya. Ia kerap merasa lelah berlebihan, nyeri saraf mendadak, dan bahkan kesulitan menjalani pertunjukan.
“Saya merasa aneh, seperti tubuh saya menolak untuk bekerja sama,” tulisnya. Setelah menjalani pemeriksaan medis, ia akhirnya menerima diagnosis Lyme disease. Penyakit ini memang kerap sulit dikenali karena gejalanya bisa mirip dengan penyakit lain.
Tetap Lanjut Tur Dunia Meski Sakit
Menghadapi kenyataan pahit tersebut, Timberlake sempat berada di titik pertimbangan besar: menghentikan tur dunia atau melanjutkan sambil menanggung rasa sakit.
Keputusan akhirnya adalah tetap berjalan. “Saya tahu bahwa kebahagiaan yang saya dapatkan dari tampil jauh lebih kuat daripada stres fisik sesaat,” ungkapnya.
Keputusan ini bukan tanpa konsekuensi. Ia harus menjalani berbagai penyesuaian selama di atas panggung, menahan nyeri, dan mengatur energi sebaik mungkin. Namun bagi Timberlake, pengalaman dua tahun tersebut justru membuktikan kekuatan mental dan dedikasi terhadap profesi yang ia cintai.
Tur Dunia Berakhir di Turki
Tur dunia Forget Tomorrow dimulai pada April 2024 dan menutup perjalanannya di Istanbul, Turki, pada akhir Juli 2025. Selama dua tahun, JustinTimberlake tampil di berbagai negara, membawakan lagu-lagu terbaiknya sambil menyembunyikan kondisi kesehatan yang menantang.
Dalam unggahannya, Timberlake mengungkap rasa bangga telah menyelesaikan tur tersebut. Ia menyebut momen-momen selama tur sebagai kenangan yang tak tergantikan.
“Saya tidak akan pernah melupakan semua yang sudah terjadi bersama kalian. Itu menjadi kekuatan tersendiri buat saya,” tulisnya.
Akhirnya Terbuka ke Publik
Sebagai figur publik yang selama ini dikenal tertutup, Justin Timberlake mengakui bahwa membagikan kondisi kesehatannya ke publik bukanlah hal yang mudah. Namun ia merasa, langkah ini penting dilakukan agar masyarakat memahami situasi yang sebenarnya, termasuk penurunan performa yang sempat menjadi sorotan selama tur.
“Saya mencoba untuk lebih transparan tentang perjuangan saya agar tidak disalahartikan,” tulis Timberlake. Ia berharap keterbukaan ini bisa menjadi awal komunikasi yang lebih jujur dengan para penggemar sekaligus membantu meningkatkan kesadaran tentang penyakit yang kerap tak terlihat namun sangat melemahkan ini.