Jakarta (ANTARA) - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi belum menerima laporan resmi yang membenarkan adanya korban jiwa dari masyarakat sipil dalam aksi demonstrasi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
"Kalau berkenaan dengan informasi ada yang meninggal, mungkin perlu kita klarifikasi kembali, kita pastikan supaya tidak terjadi simpang siur," ujarnya saat meninjau persiapan perayaan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Prasetyo yang juga Juru Bicara Presiden Prabowo Subianto menyatakan, hingga saat ini pihaknya masih perlu mengklarifikasi ulang kebenaran kabar terkait informasi tersebut.
“Kami juga terus meminta laporan ke pihak terkait mengenai kebenaran informasinya dan yang kami dapatkan informasinya," katanya.
Baca juga: Istana: Presiden Prabowo menyayangkan situasi di Pati
Dalam kesempatan itu, Prasetyo menyebut informasi yang didapatkan beberapa waktu lalu, belum ditemukan fakta adanya warga yang meninggal dunia dalam insiden itu.
"Informasi yang kami terima beberapa waktu lalu menyebut belum ditemukan atau tidak ada laporan adanya warga yang meninggal dunia,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah terus meminta laporan dari pihak terkait untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
Unjuk rasa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Rabu, yang menuntut pelengseran Bupati Pati Sudewo, awalnya berlangsung tertib, namun situasi berubah ricuh dan berujung pada aksi anarkis, termasuk perusakan pagar, pembakaran mobil, serta perusakan kaca kantor bupati.
Kericuhan diperkirakan terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, diawali pelemparan botol air mineral ke arah petugas, disusul benda-benda lain yang membahayakan keselamatan.
Meski petugas berupaya menenangkan massa, eskalasi situasi memaksa aparat menembakkan gas air mata, membuat sebagian pengunjuk rasa membubarkan diri.
Baca juga: Unjuk rasa di Pati, Istana mohon semua pihak menahan diri
Sebagian massa tetap bertahan dan melakukan aksi perusakan terhadap bangunan milik Pemkab Pati di kompleks Pendopo Kabupaten di Jalan Tombronegoro, yang mengakibatkan kaca jendela pecah.
Di lokasi lain, sebuah mobil ditemukan dalam kondisi terbalik dan hangus terbakar di Jalan Dokter Wahidin, Pati.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto menegaskan hasil penelusuran ke sejumlah rumah sakit tidak menemukan adanya korban meninggal dunia.
Namun, 34 peserta aksi dilaporkan terluka, sebagian besar akibat sesak napas setelah menghirup gas air mata, dan telah diizinkan pulang. Selain itu, tujuh polisi juga mengalami luka pada kejadian tersebut.
Pewarta: Andi Firdaus, Genta Tenri Mawangi
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.