Fakta-fakta Hasil Autopsi Juliana, Pendaki Brasil yang Meninggal di Rinjani

1 month ago 27
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Instagram/@resgatejulianamarinsJuliana Marins, WN Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani, Juni 2025 Foto: Instagram/@resgatejulianamarins

Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) sudah selesai mengautopsi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana De Souza Pereira Marins (perempuan, 27 tahun), yang terjatuh di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat pada Sabtu (21/6).

Berikut hasilnya yang dirangkum kumparan, Sabtu (28/6):

  1. Luka di Sekujur Tubuh

Hasil autopsi menyimpulkan Juliana tewas disebabkan jatuh dan mengakibatkan luka pada sekujur tubuhnya hingga mengalami patah tulang dan kerusakan organ dalam serta pendarahan hebat.

"Dapat menyimpulkan bahwa sebab kematian itu adalah karena kekerasan tumpul yang menyebabkan kerusakan organ-organ dalam dan pendarahan," kata Spesialis Forensik RSBM, dr. Alit IB, Jumat (27/6).

"Jadi benda tumpul itu adalah semua benda yang permukaannya relatif rata dan kemudian padat. Dan kebanyakan adalah luka lecet geser. Itu artinya tubuh korban tergeser dengan benda-benda tumpul tersebut," lanjutnya.

Adapun rincian luka-luka itu adalah luka lecet akibat tergeser, luka ringan pada bagian kepala, patah tulang pada bagian dada, tulang punggung dan paha.

Petugas medis memindahkan peti jenazah pendaki Gunung Rinjani berkewarganegaraan Brazil Juliana Marins ke mobil ambulans untuk dibawa ke Bali, di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB di Mataram, NTB, Kamis (26/6/2025). Foto: Ahmad Subaidi/ANTARA FOTOPetugas medis memindahkan peti jenazah pendaki Gunung Rinjani berkewarganegaraan Brazil Juliana Marins ke mobil ambulans untuk dibawa ke Bali, di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB di Mataram, NTB, Kamis (26/6/2025). Foto: Ahmad Subaidi/ANTARA FOTO

Luka paling parah terdapat pada area dada dan tulang punggung. Pendarahan paling banyak ditemukan pada bagian perut dan dada.

  1. Tewas Usai 20 Menit Terluka Parah

Luka dan pendarahan hebat ini membuat Juliana tidak bisa bertahan hidup dalam jangka waktu lama. Alit memperkirakan Juliana tewas sekitar 20 menit usai terluka parah.

"Bahwa bukti-bukti menunjukkan kematian itu segera terjadi karena pendarahan begitu luas, patah tulang dan luka-luka multiple, jadi hampir pada seluruh tubuhnya termasuk organ dalam di dada dan perut. Jadi kata segera memang relatif kita perkirakan tidak lebih dari 20 menit setelah terjadi," sambungnya.

 Denita BR Matondang/kumparanSpesialis Forensik Rumah Sakit Bali Mandara, dr. Alit IB. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
  1. Tidak Hiportemia

Alit memastikan Juliana tewas bukan karena hipotermia. Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh turun drastis hingga di bawah 35 derajat Celsius. Akibatnya, jantung dan organ vital lainnya gagal berfungsi.

Alit tidak menemukan ada tanda luka-luka disebabkan hipotermia pada tubuh Juliana. Salah satu di antaranya adalah kehitaman pada ujung jari-jari.

"Jadi luka-luka yang ditimbulkan oleh hipotermia adalah luka pada ujung-ujung jari. Jadi lukanya berwarna kehitaman, ini tidak ditemukan. Jadi bisa kita katakan tidak ada hipotermia," katanya.

  1. Bantah karena Tak Ada Asupan Makanan

Setelah terjatuh, Juliana disebut-sebut masih menunjukkan tanda kehidupan.

Hal ini membuat perdebatan di sosial media. Sejumlah warganet menduga-duga Juliana sebenarnya tewas disebabkan tak mendapat asupan makanan dan minuman.

Namun Alit membantah hal ini.

"Jadi kalau kita lihat penyebab langsung itu pasti kekerasan, kita juga melihat ada pendarahan yang jumlahnya cukup besar," katanya.

Alit pun ditanyakan kembali, sebagai penegasan, apakah kecil kemungkinan bahwa kematian Juliana karena tidak ada asupan makanan?

"Jadi itu kita tidak bisa singkirkan (faktor Juliana tewas karena tidak ada asupan makanan). Yang menyebabkan langsung (meninggal) adalah kekerasannya, benturannya," ujar Alit.

Read Entire Article