Liputan6.com, Jakarta - China merasa khawatir akan kehadiran chip H20 buatan Nvidia, yang diduga memiliki beberapa risiko keamanan, yang berpotensi mengancam privasi pengguna.
Mengutip Reuters, Minggu (3/8/2025), Cyberspace Administration of China (CAC) selaku badan pengawas internet menyoroti risiko kebocoran data dari penggunaan chip AI H20.
Perhatian CAC ternyata disebabkan pengajuan proposal yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) atas penempatan fitur pelacakan lokasi pada chip ekspor.
Sebenarnya, Nvidia mengambil langkah dalam mengembangkan produksi chip H20 karena terjadinya kebijakan pembatasan ekspor Amerika Serikat pada tahun 2023 silam.
Menurut Tilly Zhang, seorang analis Gavekal Dragonomics dari perusahaan riset ekonomi independen asal China "Chip Nvidia sekarang dapat dibagikan untuk China. Mereka bisa dengan mudah ditempatkan di meja perundingan.”
Mengenai permasalahan ini, Beijing kemungkinan masih mengizinkan Nvidia karena inovasi dari produk mereka sangat dibutuhkan di negeri tirai bambu tersebut.
Kasus ini memperjelas sensitifnya posisi geopolitik global dalam industri pengembangan teknologi AI (salah satunya chip AI).
Kekhawatiran Akan Keamanan Data Nasional
Sebelumnya, CAC menegaskan adanya potensi serangan backdoor yang bisa mengancam privasi pengguna produk di China, khususnya warga negara mereka.
Pertemuan resmi telah dilakukan untuk menjelaskan permasalahan ini secara teknis dengan pihak perwakilan Nvidia.
Namun, Nvidia belum memberikan tanggapan apapun terkait lontaran tuduhan risiko keamanan dari CAC terhadap chip buatan mereka.
Di era digital yang penuh 'peperangan' ini, China mengutamakan perlindungan data digital untuk seluruh warga negaranya, tanpa terkecuali.
Langkah ini selaras dengan apa yang disebut-sebut sebagai kedaulatan digital atas keamanan data pribadi.
Kini, keamanan data dari ancaman serangan siber telah menjadi prioritas utama bagi pemerintah China.
Negeri Tirai Bambu ini tidak ingin kebocoran data dari warganya menjadi celah dalam permainan geopolitik global untuk meruntuhkan kedaulatan pemerintahan.
Dampak Tuduhan Terhadap Hubungan AS-China
Tak dapat dipungkiri, hubungan AS dengan China terus memanas. Persaingan di kancah perdangangan internasional selalu memanas beberapa tahun belakangan ini, ditambah adanya sengketa chip yang memperkeruh ketegangan.
Larangan ekspor chip AI H20 ke China saja belum lama ini dicabut oleh AS, setelah berlaku beberapa bulan silam. Di sisi lain, China sedang berusaha keras untuk mengurangi upaya ketergantungan mereka terhadap chip buatan AS.
Namun, permintaan kebutuhan pasokan chip Nvidia kian tinggi pada beberapa sektor seperti akademik dan industri.
Belum lama ini, pemesanan sejumlah 300.000 chip AI H20 oleh Nvidia ke TSMC menjadi indikator akan tingginya kebutuhan di pasar teknologi.