Sinopsis Film Agak Laen 2: Menyala Pantiku, Tayang Perdana 27 November 2025 di Bioskop

Liputan6.com, Jakarta Film Agak Laen 2: Menyala Pantiku menandai kembalinya Boris, Bene, Jegel dan Oki setelah kesuksesan besar film pertama pada 2024 yang menembus 9,1 juta penonton. Grup komika ini mempertahankan format khas ala ‘Warkop style’ sambil menghadirkan cerita baru yang berdiri sendiri, bukan sekuel maupun prekuel.

Dalam sinopsis film Agak Laen 2: Menyala Pantiku, fokus utama tertuju pada misi tersulit yang pernah mereka jalani. Keempat tokoh harus menyamar, menyusun strategi matang dan menghadapi risiko besar untuk menangkap pelaku pembunuhan anak wali kota. Alur cerita menuntut kecerdikan sekaligus keberanian, menghadirkan ketegangan yang membuat setiap langkah tim detektif amatir ini terasa penting dan menegangkan.

Film ini juga menampilkan perpaduan antara kekacauan, komedi dan drama personal yang memperkaya pengalaman menonton. film komedi ini menekankan bagaimana salah paham, interaksi tak terduga, serta improvisasi karakter memunculkan humor khas grup ini.

Selain aksi dan humor, film Agak Laen 2: Menyala Pantiku juga menyoroti sisi personal para tokoh. Penonton diajak menyelami reaksi, strategi, serta dilema setiap karakter, menciptakan pengalaman menonton yang seru, menghibur dan penuh kejutan dari awal hingga akhir.

Berikut ulasan lengkap sinopsis film Agak Laen 2: Menyala Pantiku yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/11/2025).

Empat sekawan—Bene, Boris, Jegel, dan Oki—kembali beraksi di Film Agak Laen 2: Menyala Pantiku. Masih dengan semangat tinggi namun kemampuan detektif ala kadarnya, mereka selalu berhasil membuat setiap misi berubah jadi komedi tak terencana. Dan kali ini, mereka cuma punya satu peluang terakhir untuk membuktikan diri. Jika gagal? Reputasi “detektif amatir” mereka bisa tamat sebelum sempat bersinar.

Misinya jelas lebih gila dari sebelumnya: menyamar dan menyusup ke sebuah panti jompo yang dipenuhi misteri. Targetnya bukan main—seorang buronan kasus pembunuhan anak wali kota yang diyakini bersembunyi di antara para lansia. Setiap tatapan, percakapan, sampai gerak-gerik kecil bisa jadi petunjuk… atau memicu kekacauan baru. Apalagi ketika aturan panti bertabrakan dengan kelakuan mereka yang jauh dari kata profesional.

Begitu penyamaran dimulai, keadaan langsung berantakan. Salah identitas, interaksi absurd, sampai dialog kocak antara para penghuni panti dan tim detektif bikin suasana berubah dari tegang menjadi ngakak dalam hitungan detik. Masing-masing dari mereka harus menghadapi situasi konyol sekaligus menegangkan, membuat misi ini terasa seperti ujian kesabaran—dan kewarasan.

Masalahnya sekarang: apakah Bene, Boris, Jegel, dan Oki benar-benar bisa menangkap buronan itu? Atau panti jompo ini justru akan menjadi panggung kegagalan paling epik mereka? Penuh kejutan, tawa, dan momen yang bikin jantung berdebar, film ini mengajak penonton ikut merasakan betapa tipisnya batas antara kecerdikan dan kekacauan—terutama kalau detektifnya adalah Agak Laen.

Film Agak Laen: Menyala Pantiku disutradarai oleh Muhadkly Acho, menghadirkan jajaran pemeran yang sebagian besar merupakan komika ternama Indonesia. Pemeran utama terdiri dari Boris Bokir, Bene Dion, Oki Rengga, dan Indra Jegel yang kembali memainkan peran menggunakan nama asli mereka, sebagaimana dilakukan sejak film pertama Agak Laen. Kehadiran mereka memberikan nuansa autentik dan identitas kuat pada karakter, sekaligus mempertahankan gaya khas grup komika ini yang menggabungkan humor, kekacauan, dan dinamika persahabatan dalam alur cerita.

Selain pemeran utama, film ini juga menampilkan sederet aktor dan aktris pendukung yang memberikan warna tambahan pada cerita. Di antaranya Gita Bhebhita, Jarwo Kwat, hingga Ariyo Wahab, yang masing-masing memerankan karakter penting untuk menguatkan konflik, menambah lapisan humor, dan memberikan interaksi menarik dengan pemeran utama. Kehadiran karakter pendukung ini turut membangun atmosfer yang kaya, membuat cerita terasa hidup, dinamis, dan penuh kejutan.

Berikut daftar lengkap pemeran utama dan beberapa tokoh kunci menurut data IMDb:

- Bene Dion Rajagukguk sebagai Bene

- Oki Rengga sebagai Oki

- Indra Jegel sebagai Jegel

- Boris Bokir sebagai Boris

- Tissa Biani sebagai Ayu

- Boah Sartika sebagai Tantri

- Priska Baru Segu sebagai Martha

- Ghita Bhebhita sebagai Linda Rajagukguk

- Ariyo Wahab sebagai Komandan Ario

- Tika Panggabean sebagai Ida

- Jarwo Kwat sebagai Karni

- Jajang C. Noer sebagai Jihan

- Kin Wah Chew sebagai Koh Acim

- Egy Fedly sebagai Darso

Selain itu, ada pula deretan pemeran pendukung yang turut andil dalam film ini, antara lain:

• Abdur Arsyad
• Ayushita
• Yono Bakrie
• Mario Caesar
• Denny Gitong
• Azizah Hanum
• Kristo Immanuel
• Lolox
• Abah Pican
• Surya Saputra
• Benidictus Siregar
• Andi 'Awwe' Wijaya

Seperti yang diumumkan melalui unggahan resmi di akun Instagram @pilem.agak.laen, film terbaru karya Boris, Bene, Oki, dan Jegel berjudul Agak Laen: Menyala Pantiku dijadwalkan tayang serentak di seluruh jaringan bioskop di Indonesia pada hari Kamis, 27 November 2025. Antusiasme publik sudah mulai terasa sejak beberapa minggu sebelumnya, terlihat dari penjualan tiket untuk hari pertama yang langsung dibuka di berbagai bioskop nasional. 

Menariknya, sebelum jadwal rilis resmi, film ini lebih dulu disajikan melalui special screening di 27 bioskop pada tanggal 15–16 November 2025. Penonton yang hadir memperoleh kesempatan eksklusif untuk menyaksikan alur cerita lebih awal, merasakan atmosfer khas humor dan kekacauan yang menjadi ciri khas grup komika, serta melihat bagaimana keempat tokoh utama membawa pengalaman baru yang segar bagi penonton setia.

Tidak hanya di wilayah Jawa, penonton di pulau Sumatera juga mendapat kesempatan spesial. Kota-kota seperti Pematang Siantar, Medan, Batam, dan Pekanbaru menjadi lokasi tambahan untuk special screening, digelar antara tanggal 22 hingga 25 November 2025. Kehadiran para pemain secara langsung di ajang ini menambah kemeriahan suasana, menghadirkan interaksi yang hangat, dan membangun antisipasi menjelang penayangan nasional.

Acara special screening ini tidak sekadar memperkenalkan film lebih awal, tetapi juga menjadi momentum talent visit yang menghubungkan para pemeran dengan penggemar secara langsung. Kesempatan bertemu, berinteraksi, dan melihat cuplikan adegan secara eksklusif memberikan sensasi tersendiri bagi penonton, sekaligus meningkatkan kegembiraan menjelang tayangan resmi. Hal ini menunjukkan strategi peluncuran yang matang untuk membangun hype sekaligus memastikan pengalaman menonton menj...