4 weeks ago
22
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Nilai tukar rupiah menguat tipis pada penutupan perdagangan Jumat (4/7/2025), menyusul disetujuinya Rancangan Undang-Undang (RUU) pemotongan pajak besar-besaran oleh Kongres Amerika Serikat (AS). Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, mengatakan penguatan kurs terjadi di tengah sentimen positif atas arah kebijakan fiskal Negeri Paman Sam.
“RUU yang memotong pajak, meningkatkan keamanan perbatasan, dan menurunkan pengeluaran jaring pengaman sosial kini sudah sampai ke meja Presiden Trump, sesuai target 4 Juli yang ia tetapkan untuk pengesahan,” kata Ibrahim dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Melansir Anadolu Agency, RUU tersebut disetujui melalui pemungutan suara tipis, yakni 218 banding 214, dan kini menanti penandatanganan resmi oleh Presiden Donald Trump. Aturan ini akan memperkuat berbagai kebijakan domestik Trump dan diperkirakan menambah utang negara hingga 3,4 triliun dolar AS.
Trump menyatakan akan menandatangani RUU tersebut pada Jumat pukul 17.00 waktu setempat.
Aturan baru ini mencakup perpanjangan pemotongan pajak tahun 2017, pemotongan pajak lainnya, peningkatan anggaran pertahanan dan keamanan perbatasan, serta pengurangan besar terhadap pengeluaran program kesejahteraan sosial seperti Medicaid, kupon makanan, energi terbarukan, dan bantuan sosial lainnya.
Di sisi lain, pasar masih menunggu kejelasan atas rencana kebijakan tarif perdagangan Trump. Sejauh ini, AS baru meneken perjanjian dagang bilateral dengan Inggris dan Vietnam, serta kerangka kerja dagang dengan China.
“Pernyataan terbaru Trump ini menunjukkan pergeseran dari klaim sebelumnya tentang penandatanganan 90 kesepakatan dagang dalam 90 hari. Ia mulai mengakui kompleksitas kebijakan tersebut,” ujar Ibrahim.
Pada penutupan perdagangan Jumat di Jakarta, rupiah tercatat menguat sebesar 10 poin atau 0,06 persen ke level Rp16.185 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp16.195 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dirilis Bank Indonesia juga menunjukkan penguatan ke level Rp16.204 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.209.
sumber : Antara
