Rusia Peringatkan Keras Amerika Serikat tak Lakukan 2 Hal Ini di Iran

1 month ago 23
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW— Kepresidenan Rusia telah memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menggunakan senjata nuklir taktis di Iran dan menyebutnya sebagai sebuah perkembangan yang sangat buruk.

Washington mengancam akan melakukan intervensi militer untuk mendukung Israel dalam konfrontasi yang sedang berlangsung dengan Iran.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dikutip oleh kantor berita Rusia TASS pada Jumat (20/6/2025) bahwa kemungkinan penggunaan senjata nuklir taktis oleh Amerika Serikat di Iran akan menjadi sebuah perkembangan bencana.

Peskov mengomentari apa yang dia gambarkan sebagai laporan media yang berspekulasi tentang kemungkinan ini, dan merupakan bagian dari serangkaian posisi Rusia yang tajam yang memperingatkan Amerika Serikat agar tidak "berpikir" untuk mendukung Israel secara militer melawan Iran.

Dalam konteks terkait, Peskov mengatakan dalam sebuah pernyataan lain bahwa pembicaraan mengenai pembunuhan Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei tidak dapat diterima.

Dia menekankan tanggapan Moskow terhadap pembunuhan Khamenei akan sangat negatif. "Rusia tidak akan menerima tindakan semacam itu karena langkah seperti itu dapat mengarah pada hal yang tidak diketahui," katanya.

Jurang perang

Kremlin memperingatkan pada Jumat bahwa Timur Tengah meluncur ke dalam jurang ketidakstabilan dan perang", kata kantor berita Reuters, dan menambahkan bahwa Moskow prihatin dengan kejadian-kejadian tersebut dan tetap siap untuk memainkan peran mediasi jika diperlukan.

Rusia, yang memiliki hubungan dekat dengan Iran dan juga memiliki hubungan yang kuat dengan Israel, telah mendesak Amerika Serikat untuk tidak menyerang Iran dan menyerukan solusi diplomatik untuk krisis program nuklir Teheran.

Pada hari Kamis, Rusia memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak melakukan intervensi militer atas nama Israel terhadap Iran, beberapa hari setelah perang besar pecah antara kedua belah pihak.

"Kami ingin secara khusus memperingatkan Washington agar tidak melakukan intervensi militer dalam situasi ini, karena ini akan menjadi langkah yang sangat berbahaya dengan konsekuensi negatif yang tak terduga," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova kepada para wartawan.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak mengesampingkan perang untuk melemahkan program nuklir Iran dan telah menolak tawaran Rusia untuk menengahi perdamaian. Dia mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa dia harus menyelesaikan konflik di Ukraina terlebih dahulu.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kemarin bahwa menolak tawaran Putin bukanlah urusan Trump, dan menambahkan bahwa "bantuan seperti itu dapat diterima oleh negara-negara yang saat ini terlibat langsung dalam konflik".

Sebelumnya pada hari Kamis, Kremlin mengungkapkan percakapan telepon selama satu jam antara Putin dan mitranya dari China, Xi Jinping, di mana mereka mengutuk serangan Israel di Iran.

BACA JUGA: Misteri Kerugian Israel Akibat Serangan Iran, Begini Pembacaan Para Pakar tentang Fakta Sebenarnya

Sejak fajar 13 Juni, Israel, dengan dukungan AS, telah melancarkan serangan ke Iran, termasuk mengebom fasilitas nuklir dan pangkalan rudal serta membunuh para pemimpin militer dan ilmuwan nuklir, yang mengakibatkan 224 orang tewas dan hampir 2.000 orang terluka.

Sementara Teheran membalas dengan rudal balistik dan pesawat tak berawak yang menewaskan 24 orang dan melukai ratusan lainnya.

Risiko meluasnya konflik semakin besar dengan adanya laporan dari Barat dan Israel bahwa Amerika Serikat dapat bergabung dengan Tel Aviv untuk menyerang Iran.

Read Entire Article