Respiratory Syncytial Virus Serang 6,6 Juta Bayi, Bisa Dicegah dengan Vaksinasi Sejak Masa Kehamilan

12 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Respiratory Syncytial Virus (RSV) adalah virus penyebab infeksi saluran napas bawah yang menyerang 6,6 juta bayi di bawah enam bulan di seluruh dunia.

Virus pemicu pneumonia dan bronkiolitis ini menyebabkan 45.000 kematian akibat komplikasinya, menurut data The Lancet 2022.

Ketua Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI) - POGI, Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH, mengatakan bahwa bayi baru lahir rentan terhadap infeksi RSV.

“Karena sistem kekebalan tubuh mereka belum berkembang secara sempurna,” ujarnya dalam edukasi publik bertajuk Dua Generasi, Satu Ancaman: Pentingnya Cegah RSV di Jakarta pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Maka dari itu, dokter yang akrab disapa Ovi menekankan pentingnya upaya pencegahan yang dimulai sejak masa kehamilan.

Ia menjelaskan bahwa vaksinasi RSV selama kehamilan sejalan dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mendorong seluruh negara untuk memperkenalkan imunisasi RSV guna mencegah penyakit berat pada bayi.

“WHO menganjurkan pemberian satu dosis vaksin RSV pada trimester ketiga kehamilan, yakni saat usia kandungan memasuki ≥ 28 minggu,” jelas Ovi.

RSV adalah virus yang mudah menular, gejalanya sering menyerupai flu biasa. Namun, pada bayi berusia di bawah 6 bulan serta orang dewasa yang lebih tua atau memiliki faktor risiko tertentu, virus ini dapat memicu gejala yang cukup parah dan mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit.

Saat ini, RSV diklasifikasikan menjadi dua genotipe, yaitu RSV A dan RSV B, keduanya berkontribusi signifikan terhadap beban penyakit RSV secara global.

Anjuran pemakaian masker dan vaksinasi kembali dilakukan di AS seiring dengan ancaman "triple pandemic", di mana penyakit pernapasan RSV, flu dan COVID-19 meningkat bersamaan. Kampanye vaksinasi dilakukan sebagai antisipasi masuknya musim dingin dan ...

Penyebab Utama Rawat Inap pada Bayi di Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, dokter spesialis anak, Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp. A(K), menjelaskan bahwa RSV menjadi salah satu penyebab utama rawat inap pada bayi dan anak-anak di Indonesia.

“Infeksi RSV dapat berlangsung hingga dua minggu dan memiliki potensi menyebabkan gangguan paru jangka panjang. Meski gejalanya ringan di awal, dampaknya bisa serius,” kata Rina.

Di Indonesia, infeksi RSV terus menjadi perhatian serius di kalangan medis karena selain mengancam bayi, virus ini juga berisiko tinggi bagi lanjut usia (lansia). Hingga kini, belum tersedia pengobatan spesifik untuk RSV, sehingga upaya pencegahan menjadi langkah paling efektif, terutama bagi kelompok rentan.

Lansia Juga Rentan Terinfeksi RSV

Kelompok rentan lainnya adalah lanjut usia (lansia) yang mengalami penurunan daya tahan tubuh.

Sebagaimana ditunjukkan dalam studi global selama tiga dekade (1990–2019), angka kematian akibat RSV pada usia di atas 70 tahun melampaui anak usia di bawah lima tahun, terutama di negara-negara dengan indeks sosiodemografis yang rendah seperti beberapa negara Asia Tenggara.

Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM, menjelaskan bahwa lansia rentan terhadap RSV karena penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh, terutama pada mereka yang memiliki penyakit penyerta seperti jantung, diabetes, atau gangguan paru.

“Vaksin RSV penting sebagai pelengkap perlindungan, bersama vaksin flu dan pneumonia, untuk menjaga kesehatan saluran napas pada usia lanjut. Saat ini vaksin RSV telah masuk dalam Jadwal Imunisasi Dewasa 2025,” ucapnya.

Sementara, Direktur PT Pfizer Indonesia, Hendra Wijaya, turut menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya menghadirkan terobosan terbaru bagi pasien dan masyarakat.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk terus berkolaborasi dalam upaya pencegahan penyakit pernapasan, termasuk RSV. Kami konsisten untuk terus menghadirkan obat dan vaksin inovatif bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

Read Entire Article