1 day ago
7
Polisi mengungkap rangkaian CCTV yang merekam aktivitas Diplomat Arya Daru Pangayunan di tiga tempat berbeda sebelum ditemukan tewas di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat. Lokasi pertama di Mal Grand Indonesia, kedua di Gedung Kemlu dan ketiga di Gondia Guest House.
Saat Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya menunjukkan rekaman CCTV di Grand Indonesia, Arya tampak berbelanja pakaian. Ia ditemani seorang wanita bernama Vara dan pria bernama Dion.
"Berdasarkan CCTV pintu masuk H&M korban masuk ke dalam mal Grand Indonesia bersama Dion dan Vara sesuai dengan keterangan saksi," demikian keterangan pada paparan rangkaian rekaman CCTV yang ditampilkan Kombes Wira di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/7).
Wira sebelumnya menyebut Vara telah diperiksa sebagai saksi dalam kasus itu. Namun, ia enggan mengungkap hubungan Vara dan Arya.
Sementara sosok Dion juga belum diungkap polisi.
"Kami tidak bisa sampaikan karena privasi," jawabnya singkat.
Masih dalam rekaman CCTV itu, Arya kemudian memesan taksi secara offline. Polisi menyebut tujuan awal Arya adalah kosnya, namun di tengah jalan ia mengubah rute menuju Gedung Kemlu. Di momen ini, Arya terekam CCTV naik ke rooftop Gedung Kemlu, di sana ia mencoba memanjat pagar gedung.
Sebelumnya diberitakan, polisi menemukan email di perangkat elektronik Arya. Email itu dikirim ke salah satu badan amal yang isinya tentang tekanan dan keinginan untuk bunuh diri. Email itu dikirim pertama kali pada 2013 dan pada 2021.
Arya ditemukan tewas dengan kondisi wajah dan kepala yang dililit plastik dan lakban berwarna kuning di kamar kosnya pada 8 Juli 2025.
