TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah polemik dipersoalkannya ijazah Jokowi, mantan presiden itu menghadiri reuni ke-45 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu pagi, 26 Juli 2025. Jokowi yang menggunakan kemeja putih datang menggunakan mobil Toyota Alphard warna hitam bersama istrinya, Iriana, sekitar pukul 10.20 WIB.
Pada acara reuni tersebut, Jokowi curhat mengenai polemik ijazah hingga skripsinya. Jokowi lantas berujar, ketika ijazahnya sulit dicari-cari kesalahannya, lantas skripsinya yang dipersoalkan. Ia mengatakan skripsinya dibimbing langsung oleh Ahmad Sumitro yang bergelar profesor doktor saat itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Setelah skripsi diragukan, ganti KKN (kuliah kerja nyata) saya yang diragukan. Jadi dari ijazah, lari ke skripsi, lari ke KKN sampai lokasinya didatangi," ujarnya pada Sabtu, 26 Juli 2025.
Bareskrim Polri telah mengentikan penyelidikan terhadap dugaan ijazah palsu Jokowi. Jokowi kemudian melaporkan dugaan fitnah terhadap dirinya terkait polemik tersebut. Berikut kilas baliknya.
Bareskrim Hentikan Penyelidikan
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menghentikan penyelidikan terhadap dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo karena tidak ditemukan adanya perbuatan pidana.
"Sehingga perkara ini dihentikan penyelidikannya,” kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro saat konferensi pers, Kamis, 22 Mei 2025.
Djuhandahani menyatakan Bareskrim telah melaksanakan uji banding terhadap ijazah sarjana milik Jokowi dengan tiga ijazah milik rekannya yang satu angkatan kuliahdi Fakultas Kehutanan UGM. "Baik pembandingnya itu ijazah asli pada angkatan dan tahun yang sama, yang seangkatan dengan Bapak Jokowi," katanya.
Klarifikasi soal Skripsi
Selain ijazah, skripsi Jokowi turut menjadi sorotan. Jokowi menyebut skripsinya juga ada di Perpustakaan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada atau UGM Yogyakarta.
"Skripsi ini juga ada di Perpustakaan Fakultas Kehutanan. Ada. Dulu kami menyerahkannya di bagian pengajaran. Kan ada semua? Ya dicek lagi aja," kata Jokowi saat ditemui wartawan di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jumat, 23 Mei 2025.
Jokowi enggan menanggapi lebih jauh ihwal skripsinya yang masih dipertanyakan oleh sejumlah pihak. "Nanti kalau merembet ke mana-mana ya ndak akan selesai-selesai. Setelah ngecek ijazah, ngecek skripsi, nanti ngecek KTP, ngecek KK, ngecek SIM. Semua dicek," ucap dia.
Polda Metro Jaya Ambli Alih Perkara
Polda Metro Jaya mengambil alih seluruh laporan kasus dugaan fitnah ijazah palsu Jokowi. Sebelumnya ada beberapa laporan terkait dengan kasus tersebut yang ditangani di tingkat Kepolisian Resor.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi menyebutkan, ada total empat Polres yang melimpahkan perkara tersebut. "Termasuk salah satunya Polres Jakarta Selatan," ujar Ade di Markas Polda Metro Jaya, Kamis, 12 Juni 2025.
Ade menerangkan, pelimpahan perkara dari beberapa laporan di Polres tersebut dilakukan untuk mempermudah proses penyelidikan. "Karena rangkaian peristiwa yang sedang didalami itu peristiwanya sama. Terkait penghasutan dan penyebaran berita bohong," tutur Ade.
Polda Metro Jaya Lakukan Gelar Perkara
Polda Metro Jaya telah melakukan gelar perkara terkait kasus dugaan ijazah palsu Jokowi. Ada total enam perkara yang dilakukan gelar perkara oleh kepolisian.
"Kamis 10 Juli 2025 sekitar pukul enam sore, penyelidik telah melakukan gelar perkara terhadap enam laporan polisi," ujar Ade dalam konferensi pers, Jumat, 11 Juli 2025.
Ade mengungkapkan, hasil gelar perkara kala itu menyimpulkan total empat perkara dinaikkan ke tahap penyidikan. "Dalam gelar perkara disimpulkan sudah ditemukan dugaan peristiwa pidana. Sehingga perkaranya ditingkatkan ke tahap penyidikan," ucap Ade.
E.mpat perkara yang naik ke tahap penyidikan. Perkara yang pertama berasal dari laporan yang didaftarkan sendiri oleh Jokowi ke Polda Metro Jaya terkait dugaan fitnah dan pencemaran nama baik terkait ijazah palsu Jokowi.
Tiga perkara lainnya adalah perkara yang sebelumnya merupakan laporan di tingkat Kepolisian Resor, sebelum akhirnya diambil alih oleh Sub Direktorat Keamanan Negara Polda Metro Jaya. Laporan tersebut menyoal dugaan penghasutan ijazah palsu Jokowi.
Jokowi Curhat Polemik Ijazah Saat Reuni
Jokowi menyampaikan uneg-unegnya seputar dugaan ijazah palsu yang tengah dialaminya saat reuni ke 45 Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta pada Sabtu, 26 Juli 2025. Jokowi awalnya menyapa sejumlah sejawatnya yang terhimpun dalam angkatan bernama Spirit 80 Fakultas Kehutanan UGM itu.
"Semuanya (alumni) saya lihat tampak senang, tapi jangan senang dulu, soalnya ijazah saya masih diragukan," kata Jokowi disambut gelak puluhan alumni yang turut hadir dalam acara itu.
Jokowi lantas berkelakar, para alumni angkatannya juga diminta hati-hati karena bisa saja ijazah mereka juga ikut diragukan. Jokowi menyatakan sampai sekarang mengaku heran bagaimana ijazahnya bisa dituding palsu dan bergulir hingga proses hukum.
"Saya ini kadang-kadang juga geleng-geleng, aduh, (polemik ijazah) ini tak masuk logika, tapi di lapangan kejadiannya, peristiwanya, seperti yang kita lihat," kata dia.