Masih Kantor Komunikasi (Mantan) Presiden 

1 month ago 28
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Oleh : Dr Ramadhan Pohan, Pengamat, Pengajar, Mantan Pimpinan Komisi I DPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunikasi adalah modal penting dalam upaya merawat demokrasi. keterbukaan informasi dan komunikasi antara pemerintah dan warga negara menjadi sebuah ikon demokrasi yang tidak bisa dilepaskan. Scott M Cutlip, dalam bukunya berjudul “Effective Public Relations” menjelaskan bahwa komunikasi politik yang persuasif antara pemerintah dengan warga negara merupakan kebutuhan mendasar untuk mendapatkan dukungan warga negara terhadap jalannya pemerintahan. 

Hal yang perlu digarisbawahi dari penjelasan Cutlip di atas adalah “persuasif.” Persuasif sederhananya adalah sebuah ajakan dari komunikator kepada komunikan untuk meyakinkan orang lain. Dalam konteks ini, maka pemerintah harus mampu meyakinkan rakyatnya untuk yakin bahwa keputusan untuk memilih mereka di pemilihan umum (lalu) itu sudah benar. Pemerintah harus meyakinkan bahwa nasib negara ini, setidaknya untuk lima tahun ke depan, berada di tangan yang tepat. Itu yang seharusnya menjadi tugas dari Kantor Komunikasi Kepresidenan. 

Sebagai catatan, lembaga ini dibentuk oleh Joko Widodo ketika masih menjabat menjadi presiden, lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2024 tentang pembentukan Kantor Komunikasi Presiden. Dalam peraturan tersebut, maka tugas dari kantor komunikasi presiden adalah menyelenggarakan pemberian dukungan kepada Presiden dalam melaksanakan komunikasi dan informasi kebijakan strategis dan program prioritas Presiden. 

Dari tugas tersebut, sudah tepat untuk menyematkan bahwa Kantor Komunikasi Presiden adalah humasnya presiden. Ia bertanggung jawab untuk melaksanakan program komunikasi kebijakan presiden kepada masyarakat dan memberikan laporan terkait dengan isu-isu yang berkembang dari kebijakan yang diambil. 

Bicara mengenai kantor kepala presiden, kabar terbaru menyatakan bahwa Hasan Nasbi sebagai kepala Kantor Komunikasi Presiden tidak jadi mengundurkan diri dari jabatannya. Masih segar dalam ingatan kita komentarnya entang terror pengiriman kepala babi ke kantor media nasional, Tempo. 

Nasbi berkomentar, “"Sudah dimasak saja, dimasak saja.” Banyak yang tertegun mendengar komentar tersebut. Apalagi komentar tersebut disampaikan oleh orang nomor satu di Kepala Kantor Komunikasi orang nomor satu di Indonesia. Ada beberapa hal yang bisa disoroti dari ”drama” yang terjadi di Kantor Komunikasi Presiden Tersebut. Bukan dari drama maju mundurnya Hasan Hasbi, tapi lebih kepada konten dan konteks dari komunikasi yang disampaikan. Pertama, kemampuan membangun persuasi dari tim kantor komunikasi presiden. 

Seperti yang penulis tuliskan di awal, kunci komunikasi politik pemerintahan adalah membangun persuasi. Salah satu tokoh komunikasi di Indonesia, Prof Onong Uchiana Effendy, menyebut bahwa salah satu hal penting dalam komunikasi persuasi adalah teknik integrasi. Komunikator harus mengintegrasikan dirinya ke dalam experience dan reference komunikan. Dalam kasus Tempo, Kantor Komunkasi Presiden gagal dalam membaca kondisi pikiran publik yang kemudian berdampak pada kegagalan memberikan respon. Kator Komunikasi Presiden yang seharusnya mendinginkan suasana, malah memicu perdebatan baru karena responnya yang out of the box. 

Alih-alih memberikan pernyataan yang mengandung empati kepada pers, malah memberikan pernyataan yang menyulut emosi publik. Hal kedua, terkait posisi Hasan Nasbi dan juga Kantor Komunikasi Presiden. Kantor Komunikasi Presiden yang berperan sebagai humasnya presiden, jelas harus berada dalam koalisi dominan. James E.Grunig dalam bukunya Excellent Public Relations and Effective Organizations: A Study of Communication Management in Three Countries, menjelaskan bahwa humas harus masuk ke koalisi dominan agar dapat berfungsi secara efektif. Koalisi dominan berarti orang-orang yang memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan. 

Jika dilihat dari posisnya, Kantor Komunikasi Kepresidenan sudah berada dalam koalisi dominan. Dari dasar hukum pembentukannya, sudah diamanatkan bahwa Kantor Komunikasi Presiden berada langsung di bawah presiden. Jalur koordinasinya langsung di bawah Presiden, tidak menginduk ke Kementerian apapun. Namun, yang tidak dominan justru adalah Kepala Kantor Komunikasi Presidennya. 

Bukan maksud penulis untuk mendiskreditkan Hasan Nasbi sebagai individu. Tidak sama sekali. Ia sudah terbiasa dengan media massa dan wartawan. Seringnya frekuensi Nasbi tampil di media massa sejak Pilkada DKI Jakarta 2012, membuktikan pengalamannya dengan media massa. Sebelum menjadi Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi juga sudah dikenal sebagai bos lembaga survey Hasan Nasbi adalah Kepala Kantor Komunikasi Presiden semenjak zaman Presiden Joko Widodo. 

Presiden Joko Widodo yang mengangkat Hasan Nasbi lewat Keputusan Presiden RI Nomor 93P Tahun 2024 Tentang Pengangkatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan. Artinya, yang bersangkutan adalah orang yang dipercaya lekat namanya dengan Joko Widodo. Secara historis, mereka juga dekat, karena dirinya sudah membersamai Presiden Joko Widodo semenjak tahun 2012, sejak Joko Widodo berpasangan dengan Basuki Tjahya Purnama di Pilkada DKI Jakarta. 

Seharusnya, Presiden Prabowo bisa lebih seksama lagi menempatkan orang-orang yang membersamainya semenjak Pemilu 2024 kemarin di dalam kabinet, termasuk mengelaborasi pemain lama era Joko Widodo yang masih dirasa punya kompetensi untuk masuk ke dalam kabinet. Di posisi Kantor Komunikasi Presiden, seharusnya Presiden Prabowo menempatkan orang kepercayaannya, individu yang selalu ada di dekatnya selama 24 jam untuk bisa menyerap pemikiran, visi, dan pesan dari Presiden. Pengalaman penulis di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dulu juga demikian. 

Saat itu, Andi Alifian Malaranggeng yang bertugas sebagai Juru Bicara Presiden adalah orang yang dekat dengan SBY, begitu juga dengan tim yang menyertainya. Seluruh pernyataan jubir presiden berasal dari presiden dan tidak mungkin jubir mengeluarkan pernyataan tanpa persetujuan dan sepengetahuan Presiden. Tidak ada itu namanya improvisasi Sang Jubir atau mengada-adakan yang tidak ada. 

Jubir Mallarangeng kala itu sangat memahami Presiden, bahkan gesture nya sekalipun. Harus begitu memang. Maka dari itu, harusnya lebih baik jika Hasan Nasbi bijak meninjau kembali posisi dari jabatannya yang tak pas menjadi jubir Presiden, yang tidak dekat dengannya. Mungkin beliau lupa, bahwa saat ini Presiden sudah berganti dan gaya komunikasi presiden sekarang tentu berbeda dengan presiden pendahulunya. Satu lagi, Posisinya adalah Kepala Kantor Komunikasi Presiden, bukan Kantor Komunikasi Mantan Presiden. Ouch...  

Read Entire Article