Kuota Afirmasi SMA Naik Jadi 30 Persen, JCW Ingatkan Potensi Praktik Curang SPMB 2025

1 month ago 26
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Kebijakan peningkatan kuota jalur afirmasi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 ikut mendapat sorotan tajam dari Jogja Corruption Watch (JCW) menyusul masuknya berbagai aduan masyarakat selama tahapan SPMB tersebut.

Deputi Pengaduan Masyarakat JCW, Baharuddin Kamba, menyebut bahwa jalur afirmasi untuk keluarga miskin pada jenjang SMA, yang kini mencapai 30 persen, disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak memenuhi kriteria. 

Berdasarkan aduan yang masuk ke JCW, terdapat calon siswa yang mengklaim berasal dari keluarga miskin namun justru memiliki kendaraan roda empat dan rumah dua lantai.

"Hingga kini sudah ada puluhan aduan yang diterima. Aduan warga yang terbaru salah satunya adalah persoalan kuota afirmasi tingkat SMA pada tahun 2025 ini sebesar 30 persen," Kata Kamba, Kamis (26/6/2025).

"Dinas Sosial harus bertanggung jawab terhadap dinaikkan kuota jalur afirmasi keluarga miskin dari 15 persen menjadi 30 persen untuk tahun ini. Sementara fakta di lapangan tidak sedikit ditemukan calon siswa yang mendaftar jalur afirmasi keluarga miskin tidak layak dikatakan sebagai warga miskin. Temuan seperti ini sering dijumpai saat musim ajaran baru," ucapnya menambahkan. 

Temuan JCW ini juga mencatat adanya calon siswa lulusan SMP swasta elite di kawasan ring road utara yang mendaftar ke SMA negeri melalui jalur afirmasi. Kamba menilai kondisi ini mencederai semangat jalur afirmasi yang bertujuan membantu siswa dari keluarga miskin agar bisa mengakses pendidikan berkualitas.

Praktik manipulasi data lewat 'surat sakti' berupa Surat Keterangan Miskin (SKM) dinilai menjadi modus umum.

"Dengan ditambahnya kuota jalur afirmasi keluarga miskin ini diduga menjadi peluang bagi oknum masyarakat untuk membuat kartu keterangan miskin, padahal faktanya tidak miskin," ungkapnya.

Lebih lanjut, JCW mendorong agar adanya pengetatan validasi dan pemberlakuan standar nilai minimal pada jalur afirmasi, seperti yang diterapkan pada jalur prestasi.

"Ke depannya selain perlu adanya pengetatan validasi juga perlu ada standarisasi nilai bagi calon siswa jalur afirmasi keluarga miskin, misalnya ada minimal nilai yang harus dimiliki seperti jalur prestasi kan ada minimal misal 290," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Suhirman, menyampaikan bahwa kuota jalur afirmasi untuk SMA yang ditetapkan minimal 30 persen dari total daya tampung SMA negeri di DIY itu menjadi bagian dari upaya memberikan akses pendidikan yang lebih adil. 

Adapun kuota afirmasi itu turut memperhitungkan penerimaan siswa disabilitas maksimal dua orang per rombongan belajar. Dengan jumlah lulusan SMP/MTs DIY tahun ini mencapai 55.655 siswa dan hanya tersedia 33.279 kursi di SMA/SMK negeri, sehingga sekitar 23.928 siswa dipastikan tidak tertampung. 

Suhirman pun mengimbau para siswa untuk mempertimbangkan sekolah swasta maupun madrasah yang kualitasnya tak kalah dengan sekolah negeri.

"Dengan daya tampung SMA/SMK negeri yang terbatas, calon murid yang tidak tertampung mencapai 23.928 orang," ucapnya.

Read Entire Article