
DPRD DKI Jakarta mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan audit menyeluruh sistem kelistrikan dan proteksi kebakaran di seluruh pasar tradisional. Hal itu buntut kebakaran hebat menghanguskan 552 kios di Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan semalam (28/7).
“Kami mendesak dilakukan audit menyeluruh terhadap sistem kelistrikan, instalasi listrik kios, dan sarana proteksi kebakaran di seluruh pasar tradisional, termasuk pemasangan alarm, MCB, dan APAR sebagai standar wajib,” ujar Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono, Selasa (29/7).
Ia menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa tersebut, yang dinilai bukan hanya merusak fisik bangunan, tetapi juga menghantam penghidupan para pedagang kecil.
“Ini bukan sekadar bencana fisik, tetapi juga pukulan berat terhadap penghidupan pedagang kecil dan ekonomi rakyat,” katanya.
Ia turut mengapresiasi respons cepat petugas Gulkarmat yang berhasil mengendalikan api tanpa korban jiwa. Namun, Mujiyono juga turut menilai insiden ini menjadi bukti lemahnya sistem pencegahan kebakaran di pasar tradisional.
“Ini menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan, tetapi juga menyoroti kelemahan sistem pencegahan kebakaran di pasar tradisional,” ujarnya.
Menurutnya, desain pasar juga perlu diperbarui agar lebih mendukung aspek keselamatan. Ia menyoroti soal pentingnya lorong yang cukup untuk mobil pemadam, ventilasi yang memadai, serta penggunaan bahan bangunan yang tahan api.
“Pemprov harus segera menyiapkan lokasi relokasi sementara yang layak dan tertib, agar pedagang bisa kembali berjualan dan pemulihan ekonomi bisa dimulai secepatnya,” ucapnya. (H-4)