Singkawang (ANTARA) - Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat Tjhai Chui Mie mengatakan luas lahan yang terbakar di jalan akses Bandara Singkawang, tepatnya di Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan sudah mencapai 100 hektare.
Pasalnya, kebakaran tersebut sudah terjadi sejak sepekan yang lalu dan hingga kini masih terus dilakukan upaya pemadaman oleh tim gabungan yang terdiri dari Manggala Agni, BPBD, TNI, Polri, petugas Badan Pemadam Kebakaran Swasta (BPKS) dan tim relawan.
"Berbagai upaya pemadaman sudah dilakukan, bahkan sudah dilakukan pemadaman dari sisi udara yang dibantu dari BNPB. Namun kebakaran lahan masih saja terjadi bahkan semakin meluas," kata Tjhai Chui Mie di Singkawang, Jumat.
Dia berharap kebakaran lahan di jalan akses masuk Bandara Singkawang bisa segera diatasi. Karena apabila semakin meluas tentu akan berdampak buruk pada polusi udara. Selain itu juga akan sangat mengganggu penerbangan dari Singkawang-Jakarta begitu pula sebaliknya.
Baca juga: Tingkat kerawanan tinggi, BMKG minta prioritaskan OMC di Muaro Jambi
Dia juga mengingatkan kepada masyarakat Singkawang untuk bersama-sama menjaga lingkungan untuk tidak membuka lahan dengan cara di bakar.
"Saat ini cuaca di Kota Singkawang sangat panas, untuk itu kepada tokoh-tokoh agama diimbau agar bisa memanjatkan doa minta hujan," ujarnya.
Tak lupa dia memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang sudah ikut membantu dalam memadamkan karhutla di jalan akses Bandara Singkawang.
Tjhai Chui Mie juga meminta kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan apa penyebab dari kejadian karhutla di jalan akses Bandara Singkawang.
Baca juga: Pemkab Kotim tetapkan status siaga bencana karhutla selama 90 hari
"Jika memang ditemukan pelaku dari kebakaran ini saya minta polisi memberikan sanksi yang berat kepada pelakunya. Karena ini sudah merusak lingkungan, mengganggu udara serta penerbangan," ujarnya.
Baca juga: KLH pastikan karhutla tidak berpengaruh terhadap program dana karbon
Pewarta: Narwati
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.