Jakarta (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa pidato kenegaraan Presiden Prabowo di Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI sejalan dengan kinerja kementeriannya dalam melindungi pekerja migran Indonesia.
Dia menyatakan hal itu usai menghadiri pidato kenegaraan tersebut di Kompleks Parlemen di Jakarta pada Jumat (15/8) .
"Intinya, Presiden menyampaikan beberapa hal, program-program prioritas dan capaian-capaian selama 299 hari," katanya.
Dalam pidato kenegaraannya, kata Karding, Presiden Prabowo berharap program prioritas kabinetnya membuat masyarakat terbebas dari kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan, serta dapat mewujudkan kesejahteraan.
"Beliau mendorong terwujudnya dengan cepat program Makan Bergizi Gratis yang saat ini telah menjangkau 20 juta penerima," kata Karding.
"Kemudian juga Sekolah Rakyat sebanyak 100 unit yang sudah terpenuhi, serta Koperasi Desa Merah Putih sebanyak 80.000. Di samping itu juga, cek kesehatan gratis yang sudah mencapai 18 juta orang," katanya, menambahkan.
Dia mengatakan Presiden Prabowo juga menjabarkan pencapaian program hilirisasi di semua komoditas, termasuk pangan dan energi.
Menurut Karding, Presiden Prabowo telah berhasil dan berkomitmen memperbaiki ketahanan pangan ke depan.
Menteri P2MI mengaku terkesan dengan keberhasilan pemerintah memiliki 3 juta ton stok beras.
"Dalam sejarah, baru kali inilah kita mencapai swasembada dengan 3 juta ton beras," kata Karding.
Dia mengatakan bahwa Presiden Prabowo terus berkomitmen mengurangi pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja dan mendatangkan investasi ke tanah air.
Karding mengatakan pesan paling penting dari pidato kenegaraan itu adalah soal keberpihakan pemerintah kepada rakyat.
"Presiden menegaskan bahwa tidak boleh ada orang kuat, orang kaya, yang seenaknya bisa mempermainkan atau bermain di atas penderitaan rakyat merdeka," kata dia.
Karding menilai pesan yang disampaikan presiden itu sangat relevan dengan tugas KP2MI dalam melindungi dan memberdayakan pekerja migran yang berusaha meningkatkan taraf hidup keluarganya dengan bekerja di luar negeri.
"Kami di KemenP2MI punya komitmen yang sama: melindungi pekerja migran dari segala bentuk eksploitasi. Tidak boleh ada satu pun warga negara yang haknya dirampas atau dipermainkan demi keuntungan segelintir orang," kata dia.
Baca juga: Kunjungi Sekolah Rakyat, Menteri P2MI dorong akomodasi "Kelas Migran"
Baca juga: Wamen berharap Sekolah Rakyat menyasar anak-anak pekerja migran
Pewarta: Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.