TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima sejumlah surat dari siswa-siswi sekolah rakyat tingkat SMP & SMA di Cibinong, Jawa Barat. Kepala Negara membaca langsung surat itu ketika beristirahat di ruangannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Momen itu diunggah di akun Instagram resmi Sekretariat Kabinet, @sekretariat.kabinet, Senin, 28 Juli 2025. Dalam momen itu ada dua foto yang diunggah. Yang pertama, foto Prabowo sedang membaca surat, sementara satu foto lagi menampilkan surat yang ditulis seorang siswa.
"Titipan surat dari siswa-siswi sekolah rakyat tingkat SMP & SMA di Cibinong," tulis keterangan pada unggahan foto itu.
Seorang siswi bernama Erni Andayani menulis surat untuk Prabowo. Dia menyampaikan terima kasih kepada Prabowo karena telah meresmikan sekolah rakyat.
"Dengan adanya sekolah rakyat ini, kami bisa merasakan sekolah dengan fasilitas yang komplet, makan makanan yang bergizi, dan kami bisa menggapai cita-cita kami dengan tenang," tulis surat itu.
Erni merasa, sebelum ada sekolah rakyat, dirinya tidak memiliki masa depan. Semua jalan tertutup untuk menggapai cita-cita.
"Tidak ada jalan lagi bagi kami yang kurang mampu untuk menggapai cita-cita kami, Pak," tulis Erni.
Namun, dia merasakan nuansa berbeda ketika menjadi murid sekolah rakyat. Dia merasa memiliki masa depan dan cita-cita.
Di sekolah rakyat, Erni juga merasa memiliki banyak teman. Semua guru juga memperlakukan Erni dengan baik seperti keluarga.
"Kami di sini diajarkan segala hal dari kedisiplinan, ketertiban, dan sopan santun," tulis Erni.
Erni ingin membuktikan kepada semua orang yang mengatakan orang miskin tidak akan sukses. Dia bertekad akan belajar sungguh-sungguh untuk bisa sukses dan menggapai cita-cita.
"Kami ingin membuktikan kepada orang orang yang mengatakan orang miskin tidak akan sukses. Kami akan belajar dengan sungguh-sungguh. Dan membuktikan kami bisa sukses dan menggapai cita-cita kami," ujar Erni.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebelumnya mengatakan program sekolah rakyat mulai berjalan di seluruh Indonesia pada 14 Juli 2025. Saat ini, Sekolah Rakyat tersebar di 63 titik di seluruh Indonesia, meliputi wilayah Jawa, Sumatera, Sulawesi, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain itu, Kementerian Sosial sudah merekrut guru sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) sekitar 3 ribu tenaga kerja. "Ditambah tenaga yang lain, sehingga ada 7.000 yang akan terlibat untuk memberikan pendampingan dan perlindungan kepada anak-anak," tutur Gus Ipul.