Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menyebutkan enam kabupaten di Sumut berstatus siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Ada enam kabupaten, yaitu Toba, Dairi, Karo, Samosir, Simalungun, dan Humbang Hasundutan berstatus siaga darurat karhutla," ucap Bobby usai mengikuti rapat pemantauan situasi terkini penanganan karhutla di beberapa wilayah Indonesia 2025 secara daring di Medan, Senin.
Hal ini, lanjut dia, berdasarkan Keputusan Gubernur Sumut Nomor 188/22/461/KPTS/2025 tentang Penetapan Status Keadaan Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Sumut.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut sudah melakukan berbagai upaya dalam mengendalikan kebakaran hutan dan lahan, antara lain berkolaborasi dengan instansi terkait di daerah dalam hal pemadaman di lokasi kebakaran hutan dan lahan.
Kemudian, menyediakan air bersih menggunakan mobil tangki air milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut mengatasi kekeringan di Kabupaten Samosir.
"Kolaborasi BPBD dengan Balai Dalkarhut (Pengendalian Kebakaran Hutan) Wilayah Sumatera dalam bimbingan teknis Satgas Dalkarhut Samosir pada Juni 2025," katanya.
Selain itu, berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam operasi modifikasi cuaca di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba pada 26-31 Juli 2025.
Selanjutnya melakukan pendampingan ke empat daerah, yakni Samosir, Toba, Dairi, dan Padang Lawas dengan mengerahkan personel BPBD Provinsi Sumut.
Baca juga: BMKG: Waspada ada sembilan titik panas di Sumatera Utara
"Pendampingan penanganan pemadaman karhutla menggunakan mobil pemadam kebakaran hutan dan lahan, mesin pompa air, dan pompa gendong," ujar Bobby.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan bahwa di Indonesia saat ini enam provinsi menjadi prioritas dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan.
"Enam provinsi itu yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan," tutur dia.
Meskipun Sumatera Utara tidak termasuk prioritas, kata dia, pemerintah pusat tetap akan memberikan bantuan seperti provinsi lain.
"Walaupun bukan provinsi prioritas, tetapi tidak ada perbedaan. Pemerintah pusat akan turun memberikan bantuan," kata Suharyanto.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengajak seluruh pihak terkait untuk terus bersama-sama melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan di tanah air.
Menurut dia, keberhasilan penurunan kebakaran hutan dan lahan disebabkan sinergi mulai dari kementerian, lembaga hingga pemerintah daerah.
Baca juga: BNPB sebut petugas gabungan atasi karhutla di Aceh dan Sumut
"Artinya, tahun ini mestinya kita bisa memperbaiki angka kebakaran hutan kita. Saya kira keberhasilan kita karena kerja sama, kolaborasi, dan kemampuan menghilangkan ego sektoral antara kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah," tutur Raja Juli Antoni.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.