Liputan6.com, Jakarta Tottenham Hotspur Stadium menjadi saksi salah satu momen paling mencolok di awal musim Premier League. Richarlison, penyerang asal Brasil, mencetak brace dalam kemenangan 3-0 timnya atas Burnley pada Sabtu sore. Namun, sorotan terbesar justru datang dari gol keduanya yang membuat para pendukung terkesima.
Gol salto di udara yang ia lepaskan langsung memicu euforia di kalangan fans, banyak yang menyebutnya sebagai kandidat kuat “Goal of the Season”. Momen ini bukan sekadar indah, tetapi juga simbol kembalinya kepercayaan diri sang striker setelah musim lalu diganggu cedera.
Kemenangan tersebut sekaligus menjadi start sempurna bagi Tottenham yang baru saja menunjuk Thomas Frank di kursi pelatih. Bagi Spurs, hasil ini menjadi pelipur lara usai kekalahan pahit di final UEFA Super Cup melawan Paris Saint-Germain beberapa hari sebelumnya.
Richarlison Cetak Brace, Gol Spektakuler Jadi Sorotan
Richarlison membuka pesta gol lebih dulu di menit ke-10 lewat tembakan setengah voli yang tak mampu dihentikan kiper Burnley. Namun, gol keduanya yang tercipta pada menit ke-60 langsung mencuri perhatian publik sepak bola.
Berawal dari aksi Mohammed Kudus di sisi kanan, bola silang yang ia lepaskan melayang ke area kotak penalti. Tanpa ragu, Richarlison melakukan overhead kick dari jarak 12 yard yang menghujam sudut gawang lawan.
Aksi itu seketika membuat stadion bergemuruh, sementara media sosial dibanjiri komentar yang menyebut gol tersebut layak dikenang sebagai salah satu momen legendaris Tottenham.
Awal Manis Era Thomas Frank
Selain brace Richarlison, Brennan Johnson turut menambah daftar pencetak gol dan memastikan kemenangan telak 3-0. Hasil ini memberi start ideal bagi Thomas Frank yang menjalani debutnya di Premier League bersama Spurs.
Tottenham terakhir kali meraih kemenangan pada laga pembuka musim terjadi di 2022, ketika mereka mengalahkan Southampton 4-1. Momentum ini terasa krusial, mengingat kekalahan di UEFA Super Cup tengah pekan lalu masih menyisakan luka bagi para pemain dan suporter.
Kemenangan atas Burnley pun memberi suntikan moral penting untuk menghadapi ketatnya persaingan di papan atas Premier League musim ini.
Peran Baru Richarlison di Lini Depan
Musim lalu, perjalanan Richarlison terganggu oleh tiga cedera panjang yang membuatnya hanya tampil 15 kali di Premier League dengan empat kali menjadi starter. Meski begitu, ia tetap mampu menutup musim dengan torehan 12 gol di semua ajang.
Kini, memasuki musim keempatnya bersama Spurs, Richarlison semakin dipercaya untuk mengemban tanggung jawab lebih besar di lini depan. Hal ini makin penting setelah kepergian kapten Son Heung-min ke Los Angeles FC.
Pada laga melawan Burnley, pemain berusia 28 tahun itu dipasang sebagai starter menggantikan Dominic Solanke yang masih diragukan kebugarannya. Performa impresifnya menjadi sinyal positif bahwa Richarlison siap memimpin lini serang Tottenham musim ini.