Generasi Z: Bersuara Lewat Konten, Bukan Lagi Lewat Orasi

1 month ago 28
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Image Nandana Osadhi Retisalya

Teknologi | 2025-06-27 16:50:45

Ketika Narasi Bergeser ke Layar
Zaman terus berubah, begitu juga cara anak muda menyampaikan pendapat. Jika dahulu aspirasi menggema lewat pengeras suara di jalanan, kini suara itu muncul dalam bentuk video berdurasi satu menit, postingan infografik yang panjang penuh argumen. Generasi Z tidak lagi merasa perlu turun ke jalan untuk menyuarakan isu sekarang cukup buka kamera, rekam opini, unggah ke media sosial seperti TikTok, dan biarkan algoritma bekerja.

Perubahan cara menyuarakan opini ini bukan semata soal kemalasan atau ketidakpedulian terhadap isu sosial. Justru sebaliknya, ini adalah bentuk baru dari aktivisme yang lebih inklusif, lebih kreatif, dan lebih adaptif terhadap zaman yang serba digital.

Kenapa Generasi Z Memilih Konten Digital?

Berikut beberapa alasan kenapa Generasi Z memilih konten digital dalam mengutarakan pendapatnya:

  1. Media Sosial: Panggung Demokratis Baru

Tidak seperti panggung politik atau media arus utama yang seringkali elitis, media sosial memberi semua orang ruang bicara. Mau kamu siswa SMA, ibu rumah tangga, atau mahasiswa tingkat akhir, semua orang bisa menyampaikan aspirasi yang sama kuatnya.

  1. Jangkauan Luas, Efek Instan

Satu konten bisa viral dalam waktu singkat. Pesan sosial yang dikemas apik bisa menyentuh jutaan orang, bahkan lintas negara. Ini membuat perjuangan tidak lagi terbatas secara geografis. Kampanye #BlackLivesMatter atau #TolakOmnibusLaw menjadi bukti betapa kekuatan konten bisa menggerakkan publik secara masif.

  1. Kreativitas Adalah Senjata Baru

Generasi Z tahu bahwa pesan yang kuat perlu dikemas dengan cerdas. Maka lahirlah aktivisme melalui meme, animasi, puisi digital, hingga parody lipsync. Kreativitas menjadi jembatan agar isu serius lebih mudah dipahami dan diterima berbagai lapisan.

Tantangan Aktivisme Digital

Tentu tidak semua pihak menyambut baik perubahan ini. Ada anggapan bahwa aktivisme konten hanyalah bentuk "aktivisme instan" atau "slacktivism" sekedar klik, share, tanpa aksi nyata. Kritik ini valid, apalagi jika konten hanya digunakan demi "engagement", bukan kesadaran.

Ada juga risiko disinformasi. Banyak opini dibagikan tanpa cek fakta, menyebabkan bias dan kebingungan. Karena itu, literasi digital menjadi kunci agar suara-suara yang lahir dari generasi ini tetap berdampak dan bertanggung jawab.

Apakah Masih Perlu Turun ke Jalan?

Perdebatan ini terus berlangsung. Apakah mengunggah video bisa menggantikan kekuatan aksi massa? Atau sebaliknya, apakah demo fisik masih relevan di era digital? Jawabannya mungkin bukan memilih salah satu, tapi merangkul keduanya. Dunia fisik dan digital bukan lawan, tapi mitra. Banyak gerakan dimulai dari konten digital, lalu menjelma jadi gerakan nyata dan begitu pula sebaliknya. Hal terpenting bukanlah medianya, tapi niat dan konsistensi di balik pesan yang dibawa.

Aktivisme Kini Tak Lagi Harus Bersuara Keras

Generasi Z telah mengubah wajah aktivisme. Bersuara tidak harus berteriak, dan perubahan tidak selalu dimulai dari kerumunan. Di tangan anak muda, satu video bisa membentuk opini publik, satu utas bisa membongkar ketidakadilan, dan satu konten

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article