Liputan6.com, Jakarta - GPT-5 akhirnya mendapatkan pembaruan besar pertama sejak diluncurkan. Model AI terbaru dari OpenAI ini menawarkan pilihan mode berpikir yang berbeda untuk menyesuaikan kecepatan dan kedalaman jawaban sesuai kebutuhan pengguna.
Mengutip TechRadar, Senin (18/8/2025), CEO OpenAI Sam Altman mengonfirmasi melalui X bahwa pengguna ChatGPT sekarang bisa memilih empat mode saat menggunakan GPT-5. Pilihan tersebut meliputi Auto, Fast, Thinking, dan Thinking-mini.
Mode Auto memungkinkan GPT-5 menentukan sendiri durasi proses berpikir berdasarkan kompleksitas pertanyaan, sedangkan Fast memberikan jawaban instan untuk kebutuhan cepat.
Thinking-mini memproses lebih cepat dibanding Thinking, tetapi tetap memberikan pertimbangan logis, sementara Thinking memerlukan waktu lebih lama untuk menghasilkan jawaban yang lebih matang dan mendalam.
Pembaruan ChatGPT ini hadir setelah kritik luas terhadap kinerja GPT-5 di awal peluncuran, di mana banyak pengguna merasa model ini terlalu kaku dan tidak fleksibel.
Dengan opsi baru tersebut pengguna dapat menyesuaikan pengalaman mereka, baik untuk pekerjaan yang membutuhkan analisis cepat maupun pemikiran yang lebih detail.
Menjawab Kritik dan Mengembalikan Fitur Lama
Peluncuran GPT-5 awalnya menuai sorotan negatif dari sebagian besar komunitas pengguna.
Salah satu keluhan terbesar adalah penghapusan model lama, termasuk GPT-4o, yang sebelumnya menjadi favorit banyak pelanggan ChatGPT Plus.
Keputusan tersebut dinilai membatasi pilihan dan membuat pengguna merasa kehilangan fleksibilitas.
Sebagai respons terhadap masukan tersebut, OpenAI akhirnya mengembalikan akses ke GPT-4o bagi pelanggan berbayar.
Tidak hanya itu, mereka juga menambahkan empat mode berpikir baru di GPT-5 yang memungkinkan pengguna mengatur sendiri gaya respons AI.
Langkah ini dinilai sebagai strategi yang tepat untuk memulihkan kepercayaan dan loyalitas pengguna.
Sam Altman menegaskan bahwa perusahaannya berkomitmen untuk mendengarkan kritik serta masukan dari pengguna, lalu bergerak cepat untuk memperbaiki kekurangan.
Perubahan ini juga menjadi bukti bahwa OpenAI tidak segan melakukan revisi besar jika itu berarti meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pelanggan mereka.
Batas Pesan Plus Ditingkatkan
Selain memperluas opsi mode berpikir, OpenAI juga mengumumkan peningkatan signifikan pada batas pesan mingguan untuk GPT-5.
Sebelumnya, model Thinking di GPT-5 hanya mengizinkan 200 pesan per minggu bagi pelanggan ChatGPT Plus yang membayar USD 20 atau sekitar Rp 320 ribu per bulan.
Batas ini dinilai terlalu ketat, terutama bagi mereka yang menggunakan AI secara intensif untuk pekerjaan profesional atau riset.
Melalui pengumuman terbaru, Sam Altman memastikan bahwa batas pesan mingguan kini dinaikkan hingga 3.000 pesan.
Peningkatan ini memungkinkan pengguna premium untuk memanfaatkan GPT-5 secara lebih maksimal tanpa khawatir cepat mencapai batas pemakaian.
Altman juga menyebut bahwa model Thinking sekarang memiliki batas konteks 196 ribu token, memungkinkan pemrosesan informasi yang jauh lebih panjang dalam satu percakapan.
Meski begitu, ia menambahkan bahwa batas ini bisa saja diubah kembali di masa mendatang, tergantung pada tingkat penggunaan dan kapasitas server OpenAI.
Masa Depan GPT-5 dan Janji OpenAI
Pembaruan yang baru dirilis ini telah disambut positif oleh komunitas pengguna, namun masih ada sejumlah fitur yang dinanti.
Sebelumnya, Altman sempat memunculkan spekulasi mengenai kehadiran ChatGPT-5 Pro untuk pelanggan Plus, yang dikabarkan akan menawarkan performa lebih tinggi.
Namun, ia kemudian mengklarifikasi bahwa keterbatasan sumber daya komputasi membuat rencana ini belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat.
Meski GPT-5 baru berusia kurang dari seminggu, OpenAI sudah menunjukkan arah yang jelas untuk memperbaiki pengalaman pengguna.
Dengan adanya pilihan mode berpikir, peningkatan batas pesan, serta kembalinya model lama yang disukai banyak orang, perusahaan ini berupaya memperkuat posisinya di pasar AI yang semakin kompetitif.
Banyak pihak melihat langkah ini sebagai bentuk adaptasi cepat terhadap kebutuhan pengguna.
Jika tren perbaikan ini terus berlanjut, GPT-5 berpotensi menjadi salah satu model AI paling fleksibel dan kuat di pasaran, sekaligus menjadi fondasi penting untuk pengembangan generasi berikutnya.