Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan inflasi tahunan pada kelompok pengeluaran pendidikan dapat terjadi hingga September 2025, mengingat sebagian besar sekolah tengah memulai tahun ajaran baru 2025/2026.
“Berdasarkan data historis, kelompok pendidikan masih berpotensi memberikan andil terhadap inflasi pada dua bulan berikutnya, yaitu Agustus dan September,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini di Jakarta, Jumat.
Ia menyatakan bahwa kelompok pengeluaran pendidikan mengalami inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 1,95 persen pada Juli 2025 dengan andil terhadap inflasi tahunan sebesar 0,11 persen.
Kelompok pengeluaran tersebut mengalami peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,86 pada Juli 2024 menjadi 105,89 pada Juli 2025.
Ia menuturkan subkelompok yang mengalami inflasi tahunan tertinggi adalah subkelompok pendidikan dasar dan anak usia dini sebesar 3,12 persen.
Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi tahunan terendah yaitu subkelompok pendidikan tinggi sebesar 1,35 persen.
Menurut komoditas, Pudji menyampaikan bahwa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi tahunan pada kelompok pengeluaran tersebut, yakni uang sekolah SD dan uang kuliah akademi/Perguruan Tinggi dengan andil masing-masing sebesar 0,03 persen.
“Sementara secara bulanan (month-to-month/mtm), kelompok pendidikan mengalami inflasi pada Juli 2025 sebesar 0,82 persen dengan andil inflasi sebesar 0,05 persen,” ujarnya.
Ia mengatakan komoditas utama yang menjadi penyumbang inflasi bulanan pada kelompok pengeluaran tersebut adalah biaya sekolah dasar dengan andil inflasi 0,02 persen.
Biaya sekolah menengah pertama, biaya sekolah menengah, biaya bimbingan belajar, serta biaya taman kanak-kanak masing-masing tercatat memberikan andil sebesar 0,01 persen.
“Penyebab terjadinya inflasi di kelompok pendidikan khususnya dipengaruhi oleh kenaikan tarif biaya sekolah yang dimulai dari bulan Juli sesuai dengan dimulainya tahun ajaran baru,” ucap Pudji Ismartini.
BPS menyatakan terjadi kenaikan IHK dari 108,27 pada Juni 2025 menjadi 108,60 pada Juli 2025, sehingga menyebabkan inflasi sebesar 0,3 persen secara bulanan pada Juli 2025.
Sedangkan secara tahunan, terjadi inflasi sebesar 2,37 persen dengan kenaikan IHK dari 106,09 pada Juli 2024 menjadi 108,60 pada Juli 2025.
Baca juga: BPS: Inflasi tahunan 2,37 persen pada Juli, disumbang kelompok makanan
Baca juga: Stimulus dan libur sekolah picu lonjakan penumpang transportasi
Baca juga: BPS: Beras hingga tomat penyumbang utama inflasi bulanan Juli 2025
Baca juga: BPS: CPO hingga komponen elektronik penyumbang ekspor terbesar
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.