Kekerasan tak boleh terjadi kepada siapapun karena dapat memberikan dampak negatif di beragam aspek. Lantas, bagaimana dampak kekerasan terhadap korban secara fisik dan psikologis?
Sama seperti aspek lainnya, kekerasan juga bisa berdampak negatif pada fisik dan psikologis seseorang. Bahkan, dampak tersebut bisa bertahan hingga seumur hidupnya.
Menurut Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa, Anipah, dkk (2024: 147), kekerasan merupakan suatu bentuk perilaku agresif yang bertujuan atau menimbulkan penderitaan maupun menyakiti orang lain.
Kekerasan tak seharusnya terjadi karena dapat memberi dampak negatif bagi korbannya. Dampak negatif tersebut juga bisa terjadi secara fisik dan psikologis. Bagaimana dampak kekerasan terhadap korban secara fisik dan psikologis? Ini jawabannya.
1. Dampak Kekerasan secara Fisik
Ada sejumlah dampak kekerasan secara fisik, yaitu:
Berbagai cedera bisa muncul akibat tindakan kekerasan. Contohnya adalah luka, memar, patah tulang, hingga cacat secara permanen.
2. Disfungsi Seksual dan Reproduksi
Disfungsi sesksual dan reproduksi juga bisa terjadi pada korban kekerasan. Terlebih lagi bila kekerasan yang diterima bersifat seksual. Misalnya adalah infeksi menular seksual dan kehamilan yang tak diinginkan.
3. Gangguan Kesehatan Kronis
Bermacam-macam kesehatan kronis bisa muncul akibat kekerasan terutama pada bagian tubuh yang menerimanya. Di antaranya adalah nyeri berkepanjangan dan gangguan fungsi organ.
2. Dampak Kekerasan secara Psikologis
Beberapa dampak kekerasan secara psikologis yang bsia ditemukan, yakni:
Trauma bisa muncul akibat kekerasan yang diterima dalam beragam bentuk, seperti mimpi buruk dan rasa takut berlebihan. Trauma ini bsia berkembang menjadi PTSD atau Post Traumatis Stress Disorder.
Perkembangan aak-anak yang mengalami kekerasan bisa terganggu. Hal ini membuatnya mengalami masalah belajar, kesulitan dalam berperilaku baik, dan lain sebagainya.
Depresi juga dapat muncul dalam benak korban kekerasan. Akibatnya, dirinya akan merasa putus asa hingga ingin mengakhiri hidup.