REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teka teki pemilik babi hutan yang berkeliaran di wilayah Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan terungkap. Ternyata, babi hutan tersebut lepas dari tempat penampungan hewan, "Pejaten Shelter" yang menjalin mitra dengan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan untuk menampung hewan liar.
"Shelter itu adalah tempat penampungan hewan-hewan liar yang sudah berdiri sejak 2009. Jadi, keberadaan shelter ini dibilang menjadi mitra buat KPKP juga ya," kata Lurah Pejaten Barat Asep Ahmad Umar kepada wartawan di Jakarta, Selasa (17/6/2025).
Asep mengatakan itu menanggapi video viral di media sosial yang memperlihatkan seekor babi hutan berkeliaran di pemukiman warga kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan pada Sabtu (14/6/2026). Babi itu diduga dimiliki shelter di wilayah tersebut.
Shelter itu dimiliki seorang dokter umum bernama Susan sebagai pecinta hewan yang menerima penitipan hewan. Nantinya, para hewan itu akan dipelihara dan terbuka untuk adopsi.
Shelter yang memiliki luas lahan sekitar 2.000 meter persegi (m2) itu dulunya menampung 1.200 ekor pada 2024. Namun kini telah dikurangi menjadi 800 ekor.
Ragam jenis 800 ekor hewan itu yakni anjing, kucing, monyet dan hewan-hewan yang memang dilindungi seperti buaya yang sudah diberikan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). "Dan ini ada yang babi hutan warna hitam yang berkeliaran sudah ditangkap," jelasnya.
Menurut Asep, Pejaten Shelter merawat hewan liar tak berpemilik maupun yang sakit agar bisa terawat. "Ketika ada warga masyarakat yang ingin menitipkan hewannya karena sudah tidak sanggup dan lain sebagainya, maka ditampung di shelter tersebut untuk dipelihara," ucapnya.
Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Selatan menegaskan belum ada larangan beternak babi di Jakarta. Pihaknya juga memastikan tidak ada peternakan babi di Jakarta Selatan (Jaksel). Sejumlah warga mengaku resah dengan adanya "shelter" hewan di Pejaten yang diduga menampung babi hutan di dekat permukiman warga.
sumber : Antara