Jakarta (ANTARA) - Carlos Alcaraz meraih gelar keenamnya musim ini di Cincinnati Open, Senin (18/8) waktu setempat atau Selasa WIB, setelah rival beratnya, Jannik Sinner, terpaksa mundur hanya 23 menit memasuki pertandingan perebutan gelar juara.
Terlihat kurang prima di tengah terik matahari, juara bertahan Sinner meminta jeda medis setelah kehilangan keunggulan 0-5 di set pembuka, tetapi ia tidak mampu melanjutkan pertandingan.
Dengan trofi ke-22 di level tur, Alcaraz juga memperkuat harapannya untuk meraih gelar No.1 ATP akhir tahun, sebuah penghargaan yang terakhir ia raih pada 2022. Ia kini unggul 1.890 poin atas Sinner dalam ATP Live Race To Turin.
Baca juga: Alcaraz dan Raducanu berpasangan, ganda campuran US Open penuh bintang
"Ini bukan cara saya ingin memenangi trofi, saya hanya ingin minta maaf, saya bisa mengerti perasaanmu sekarang," kata Alcaraz kepada Sinner, dalam upacara penyerahan trofi, seperti disiarkan ATP.
"Seperti yang sudah saya katakan berkali-kali, kamu adalah juara sejati dan saya yakin dari situasi seperti ini, kamu akan kembali lebih kuat, seperti biasa. Itulah yang dilakukan juara sejati. Saya turut sedih dan kembalilah dengan lebih kuat."
Alcaraz kehilangan poin untuk memenangi pertandingan sebelum kalah dari Novak Djokovic di final 2023, yang secara luas dianggap sebagai salah satu pertandingan ATP Tour paling seru dalam sejarah.
Namun, petenis Spanyol berusia 22 tahun itu kini meraih trofi di Ohio, yang merupakan gelar ATP Masters 1000 kedelapannya, terbanyak di antara pemain aktif mana pun selain Novak Djokovic (40).
Dengan 54 kemenangan dan enam gelar juara pada 2025, menurut indeks menang/kalah ATP, Alcaraz akan menuju US Open, yang dapat berdampak besar dalam persaingannya dengan Sinner untuk memperebutkan posisi No. 1 dunia.
Baca juga: Alcaraz kalahkan Zverev untuk bertemu Sinner di final Cincinnati
Karena Sinner adalah juara bertahan di Flushing Meadows, Alcaraz akan memulai dengan keunggulan 50 poin di ATP Live Rankings setelah poin mereka dari US Open 2024 dihapus.
Setelah mematahkan lima kekalahan beruntun di level tur melawan Alcaraz di final Wimbledon, Sinner mengincar kemenangan beruntun atas rivalnya untuk pertama kalinya sejak 2023.
Namun, Alcaraz kini mengunci keunggulan 9-5 dalam head to head mereka, yang menampilkan empat final berturut-turut musim ini di Roma, Roland Garros, Wimbledon, dan Cincinnati.
Dengan memenangi gelar ATP Masters 1000 ketiganya musim ini, setelah kemenangan di Monte Carlo dan Roma, Alcaraz memperpanjang catatan kemenangan beruntunnya di level tersebut menjadi 17 pertandingan.
Baca juga: Sinner raih kemenangan ke-200 di lapangan keras di Cincinnati
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.