Liputan6.com, Jakarta Bupati Indramayu, Lucky Hakim, membuat gebrakan signifikan di sektor pertanian dengan meluncurkan program inovatif bertajuk "Ular Sahabat Tani". Program ini melibatkan pelepasan ribuan ular ke sawah ke lahan pertanian di Indramayu.
Langkah ini menjadi sebuah strategi yang bertujuan mengatasi masalah hama tikus yang selama ini menjadi momok bagi para petani. Lucky Hakim menegaskan bahwa program ini adalah solusi alami dan berkelanjutan.
Pelepasan ular ini bukan tanpa perhitungan. Jenis ular yang dipilih adalah predator alami tikus yang tidak berbisa dan aman bagi manusia, seperti ular lanang sapi dan ular koros. Langkah ini diharapkan dapat mengembalikan keseimbangan ekosistem yang terganggu, sekaligus memberikan harapan baru bagi petani di Indramayu.
Ia menggandeng berbagai pihak, termasuk YouTuber dan influencer, untuk mensosialisasikan program serta menghilangkan ketakutan yang tidak beralasan terhadap ular-ular tersebut. Berikut ini potretnya yang dirangkum Liputan6.com dari IG @diskominfoindramayu, Minggu (10/8/2025).
1. Inisiasi Program 'Ular Sahabat Tani'
Program "Ular Sahabat Tani" diinisiasi oleh Lucky Hakim sebagai jawaban atas keresahan petani di Indramayu yang terus-menerus menghadapi ancaman hama tikus. Hama ini menyebabkan kerugian ekonomi yang masif, bahkan seringkali berujung pada kegagalan panen yang merugikan kesejahteraan petani.
Tujuan utama dari program ini adalah mengendalikan populasi tikus secara alami, tanpa harus bergantung pada metode yang berbahaya. Lucky Hakim percaya bahwa pendekatan ekologis ini akan lebih efektif dan berkelanjutan dalam jangka panjang, serta meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Inisiatif ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah untuk mencari solusi inovatif dalam menghadapi tantangan pertanian. Dengan melibatkan unsur alam, program ini diharapkan dapat menciptakan sistem pertanian yang lebih harmonis dan produktif.
2. Jenis Ular Predator Alami yang Aman
Ular yang dilepaskan dalam program ini adalah jenis Coelognathus radiatus, atau yang populer dikenal sebagai ular lanang sapi, serta ular koros. Kedua jenis ular ini dipilih karena karakteristiknya sebagai predator alami tikus yang sangat efektif.
Penting untuk diketahui bahwa ular-ular ini tidak berbisa dan tidak akan tumbuh hingga ukuran besar layaknya ular sanca. Lucky Hakim menjelaskan bahwa seekor ular lanang sapi mampu memangsa 2 hingga 3 ekor tikus dewasa setiap minggu. Bahkan, jika menemukan sarang tikus, ular ini bisa melahap hingga 10 ekor anak tikus sekaligus.
Pemilihan jenis ular yang aman ini menjadi kunci dalam menghilangkan kekhawatiran masyarakat. Edukasi mengenai sifat dan perilaku ular-ular ini terus digalakkan untuk memastikan program dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan kepanikan.
3. Krisis Hama Tikus dan Metode Konvensional
Masalah hama tikus telah lama menjadi isu krusial di sektor pertanian Indonesia, termasuk Indramayu. Sebelum program ini, petani telah mencoba berbagai cara untuk membasmi tikus, mulai dari gerakan gropyok tikus atau berburu massal, penaburan racun, hingga pemasangan alat setrum listrik.
Namun, metode-metode konvensional tersebut memiliki banyak kelemahan. Penggunaan racun seringkali membahayakan hewan lain yang bukan target, bahkan dapat berdampak buruk bagi manusia. Sementara itu, alat setrum listrik kerap menyebabkan korban jiwa di kalangan petani sendiri.
Lucky Hakim menyoroti bahwa ledakan populasi tikus terjadi karena predator alaminya, seperti ular, biawak, dan burung hantu, semakin langka. Hewan-hewan ini sering diburu atau dibunuh oleh warga yang menganggap mereka menakutkan, sehingga rantai makanan alami terputus.
4. Edukasi dan Keterlibatan Masyarakat
Dalam menjalankan program "Ular Sahabat Tani", Lucky Hakim tidak bekerja sendiri. Ia aktif menggandeng YouTuber dan influencer untuk membantu mensukseskan program ini serta menyebarkan edukasi kepada masyarakat luas. Kolaborasi ini bertujuan untuk membangun pemahaman dan dukungan publik.
Edukasi menjadi elemen krusial untuk menghilangkan stigma negatif dan ketakutan masyarakat terhadap ular. Lucky Hakim secara langsung menunjukkan bahwa ular yang dilepaskan aman bagi manusia, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan.
Pendekatan proaktif ini telah membuahkan hasil positif. Masyarakat tani menyambut baik program ini, dan banyak kelompok tani dari berbagai kecamatan telah mengajukan permintaan agar pelepasan ular serupa juga dilakukan di wilayah mereka.