
REKAMAN drone memperlihatkan bangkai empat paus terdampar di pantai Prefektur Chiba, Jepang, Kamis (31/7). Kejadian ini pertama kali terdeteksi pada Selasa (29/7).
Beberapa mahasiswa dilaporkan mengambil sampel dari bangkai tersebut pada Kamis.
Seorang ahli yang diwawancarai oleh Asahi Shimbun mengidentifikasi paus-paus itu kemungkinan besar berasal dari spesies paus sperma, yang biasa ditemukan di perairan sekitar Kota Tateyama, tempat mereka terdampar. Pemerintah daerah Chiba kini sedang menyelidiki insiden ini dan berencana untuk menangani bangkai dengan cara penguburan atau metode lain.
Insiden ini terjadi setelah gempa bumi kuat yang mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Rabu pagi. Gempa yang awalnya tercatat berkekuatan 8,0 kemudian diperbarui menjadi 8,8 oleh Survei Geologi AS dengan kedalaman 20,7 kilometer.
Aktivitas seismik ini menghasilkan gelombang tsunami yang menghantam wilayah sekitar, menyebabkan keadaan darurat di Kepulauan Kuril yang terendam air. Diduga, perubahan mendadak pada arus dan permukaan laut akibat gempa ini menyebabkan paus-paus tersebut terdampar di pesisir Jepang. Momen dramatis ini bahkan disiarkan langsung oleh televisi Jepang.
Gelombang besar yang dihasilkan oleh gempa ini, yang dipicu oleh pergeseran lempeng tektonik, mampu memindahkan volume air besar dan menciptakan arus yang sangat kuat. Arus tersebut bisa menarik hewan laut besar seperti paus ke daratan.
Akibat gempa tersebut, peringatan tsunami dikeluarkan di seluruh Lingkar Pasifik. Lebih dari dua juta warga yang tinggal di 220 kota pesisir di Jepang berada dalam status evakuasi, menurut Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Jepang. Gelombang setinggi 1,3 meter dilaporkan menghantam Prefektur Iwate, sebagaimana dilaporkan BBC.
Gelombang besar juga dirasakan di 16 wilayah pesisir dari Hokkaido hingga timur laut Tokyo, sebagaimana dilaporkan oleh News18. Di luar Jepang, negara-negara seperti California dan Hawaii juga siaga. Gubernur Hawaii Josh Green melaporkan bahwa gelombang setinggi 1,2 meter telah mencapai daratan. Negara-negara lain seperti Indonesia, Filipina, Guam, Peru, dan Kepulauan Galapagos juga sempat mengeluarkan peringatan tsunami sebagai respons terhadap gempa Kamchatka. (