Bencana Sumatra: Peringatan Serius dari Alam

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Peringatan Serius dari Alam (MI/Seno)

DAMPAK bencana banjir besar yang melanda Sumatra pada akhir November 2025 benar-benar mengagetkan kita semua. Ratusan jiwa melayang, tidak sedikit pula yang hingga kini belum ditemukan. Infrastruktur rusak dalam skala luas, dari jalan, jembatan, fasilitas umum, hingga permukiman warga. Lembaga kajian ekonomi dan hukum, Center of Economic and Law Studies (Celios), menaksir kerugian ekonomi akibat bencana itu mencapai Rp68,67 triliun. Angka tersebut mencerminkan betapa besar dan seriusnya dampak bencana yang terjadi.

Nyaris tidak ada yang menduga bahwa hujan pada akhir November tahun ini akan berujung pada bencana sedahsyat itu. November memang identik dengan musim hujan di Sumatra dan hujan lebat kerap dianggap sebagai fenomena yang lumrah. Peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mungkin dipersepsi sebagai peringatan rutin. Namun, kali ini berbeda. Peringatan BMKG terbukti akurat, bahkan dampaknya jauh melampaui dugaan banyak pihak. Besarnya intensitas dan durasi hujan ekstrem yang terjadi kemungkinan juga di luar dugaan banyak kalangan, termasuk para ahli.

PEMICU HUJAN EKSTREM

Hujan ekstrem tidak terjadi tanpa sebab. Uap air merupakan 'bahan bakar' utama pembentukan awan hujan. Semakin besar kandungan uap air di atmosfer, semakin besar pula energi potensial yang tersedia untuk menghasilkan hujan dengan intensitas tinggi dan durasi panjang. Pada akhir November 2025, terdapat setidaknya tiga faktor utama yang secara bersamaan menyebabkan melimpahnya uap air di atmosfer wilayah Indonesia, khususnya Sumatra.

Faktor pertama ialah cold surge atau seruakan dingin, yaitu aliran massa udara dingin dari daratan Asia yang bergerak ke selatan menuju kawasan tropis, termasuk Indonesia. Fenomena itu umumnya terjadi saat Asia memasuki musim dingin, bertepatan dengan periode aktifnya angin Muson Timur.

Menurut laporan Departemen Meteorologi Malaysia (MetMalaysia), Muson Timur tahun ini mulai aktif pada 13 November 2025. Meski udara cold surge pada awalnya bersifat kering, ketika melintasi perairan hangat seperti Laut China Selatan, aliran udara itu menyerap uap air dalam jumlah besar. Uap air tersebut kemudian dibawa ke wilayah Indonesia, meningkatkan kelembapan atmosfer secara signifikan.

Faktor kedua ialah keberadaan La Nina. La Nina ialah fenomena iklim global yang ditandai dengan pendinginan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur dari kondisi normalnya. Walaupun berada pada kategori lemah hingga moderat, La Nina telah aktif sejak November sebagaimana dilaporkan oleh banyak lembaga termasuk BMKG. La Nina menyebabkan penguatan angin timuran dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia. Dampaknya, massa air laut hangat dan kelembapan terkonsentrasi di kawasan Asia Tenggara, memperkaya suplai uap air untuk pembentukan awan hujan.

Faktor ketiga ialah Indian Ocean Dipole (IOD), yakni fenomena iklim di Samudra Hindia yang ditandai oleh perbedaan suhu permukaan laut antara bagian barat (dekat Afrika) dan bagian timur (dekat Indonesia). IOD memiliki dua fase utama, yaitu fase positif dan fase negatif. Pada November, IOD berada pada fase negatif yang ditandai oleh suhu permukaan laut di Samudra Hindia bagian timur--di sekitar Indonesia--lebih hangat dari kondisi normal. Kondisi itu memperkuat angin baratan sehingga membawa uap air dalam jumlah lebih besar ke wilayah Indonesia.

Ketiga fenomena tersebut terjadi secara bersamaan, saling memperkuat, dan menciptakan situasi yang sangat kondusif untuk pembentukan hujan ekstrem. Kondisi itu diperparah oleh faktor lain, yaitu pergeseran zona konvergensi antartropis (intertropical convergence zone/ITCZ) ke arah selatan mendekati khatulistiwa pada November.

ITCZ merupakan zona pertemuan angin pasat dari belahan bumi utara dan selatan. Pertemuan itu menyebabkan udara hangat dan lembap terdorong naik ke atmosfer, membentuk awan konvektif yang intens.

Bayangkan, suatu sistem dengan ketersediaan uap air yang melimpah, ditambah keberadaan zona konvergensi. Dalam kondisi seperti itu, pembentukan awan hujan intens menjadi jauh lebih mudah dan berkelanjutan.

SIKLON TROPIS SENYAR YANG TIDAK LAZIM

Munculnya siklon tropis Senyar di Selat Malaka menjadi kejutan tersendiri karena fenomena itu tergolong sangat jarang. Senyar tercatat sebagai siklon tropis pertama yang terbentuk di wilayah sempit seperti Selat Malaka yang juga berada dekat dengan khatulistiwa.

Umumnya, siklon tropis memerlukan jarak setidaknya sekitar 500 km dari khatulistiwa agar gaya coriolis cukup kuat untuk mengorganisasi rotasi udara menjadi sebuah sistem siklonik. Selain itu, siklon lazimnya berkembang di perairan samudra yang luas.

Senyar mampu terbentuk lebih dekat ke khatulistiwa karena tingginya suhu permukaan laut di kawasan tersebut. Kombinasi La Nina, IOD negatif, dan cold surge menyebabkan suhu permukaan laut di sekitar Selat Malaka meningkat signifikan. Namun, suhu laut tinggi saja tidak cukup untuk membentuk siklon tropis.

Siklon tropis merupakan sistem pusaran atmosfer (vorteks) yang intens. Untuk dapat terbentuk, diperlukan adanya vortisitas awal, yakni gangguan atmosfer yang memicu putaran awal. Dalam kasus Senyar, terdapat dua kandidat utama penyedia vortisitas awal: gelombang atmosfer tropis dan palung monsun.

Interaksi antara gelombang Rossby ekuatorial dan gelombang Kelvin diduga kuat menjadi pemicu vortisitas awal sebagaimana yang juga teramati pada siklon tropis Seroja pada 2021. Data dari North Carolina Institute for Climate Studies (NCICS) menunjukkan bahwa pada periode tersebut, aktivitas kedua gelombang ini cukup dominan.

Selain itu, palung monsun juga merupakan kandidat kuat. Studi John Molinari dan David Vollaro yang dipublikasikan dalam jurnal Monthly Weather Review Volume 141 nomor 2 tahun 2013 menunjukkan bahwa sekitar 60%-70% siklon tropis di Pasifik Barat berkaitan dengan palung monsun yang aktif. Palung monsun merupakan zona konvergensi angin permukaan yang menghasilkan vortisitas siklonik di lapisan bawah atmosfer.

Vortisitas awal yang sudah terbentuk kemudian diperkuat oleh aliran cold surge. Bahkan, cold surge diduga menjadi faktor dominan yang menentukan arah gerak Senyar. Secara umum, siklon tropis di belahan bumi utara bergerak menjauh dari khatulistiwa akibat gaya coriolis, cenderung bergerak ke barat dan ke arah lintang yang lebih tinggi. Namun, Senyar justru bergerak ke selatan, sebuah perilaku yang tidak lazim.

Ketika siklon terbentuk di wilayah dengan pengaruh coriolis yang lemah, arah pergerakannya sangat dipengaruhi oleh steering flow, yaitu pola angin berskala besar di lapisan menengah hingga atas atmosfer. Dalam kasus Senyar, aliran cold surge yang kuat ke arah selatan diyakini berperan besar dalam menentukan lintasannya.

Situasi ini semakin kompleks karena Senyar tidak berdiri sendiri. Pada waktu yang hampir bersamaan, terdapat dua siklon tropis lain, yakni siklon tropis Koto di Laut China Selatan dan siklon tropis Ditwah yang bergerak ke arah Sri Lanka. Meski jarak antarsiklon terlalu jauh untuk memenuhi kriteria efek fujiwara, yaitu fenomena meteorologi langka yang mana dua badai siklon yang berdekatan secara geografis (<1400 km) mulai mengorbit satu sama lain di sekitar titik pusat bersama, interaksi tidak langsung antarsistem ini dapat memodifikasi medan angin regional.

Interaksi inilah yang diduga menyebabkan lintasan Senyar membentuk pola menyerupai huruf 'U' di sekitar Aceh dan Sumatra Utara. Interaksi tiga siklon tropis secara bersamaan merupakan kejadian yang sangat jarang.

MENURUNNYA DAYA DUKUNG LINGKUNGAN

Kondisi atmosfer ekstrem di atas menyebabkan curah hujan yang sangat lebat dan berlangsung lama di Sumatra. Menariknya, berdasarkan Skala Saffir-Simpson, Senyar tergolong siklon tropis dengan intensitas terendah jika dilihat dari kecepatan angin (skala 1). Namun, pergerakan Senyar yang relatif lambat menyebabkan awan hujan terakumulasi di wilayah yang sama selama beberapa hari sehingga hujan terjadi tanpa henti.

Alat pengukur hujan dari Jaringan Meteorologi Barisan-Anai (Barisan-Anai Meteorological Network atau BAM-Net) yang dioperasikan oleh Universitas Andalas bersama Institute of Geophysics (IGF), Polish Academy of Sciences, mencatat curah hujan yang sangat tinggi mencapai 800 mm selama 19-28 November.

Namun, bencana di Sumatra tidak semata-mata akibat faktor cuaca. Kerusakan ekologis turut memperparah dampak yang terjadi.

Berdasarkan data Global Forest Watch, tiga provinsi terdampak menunjukkan kehilangan hutan alam yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2020, Aceh tercatat memiliki sekitar 3,4 juta hektare (juta ha) hutan alam yang mencakup lebih dari 59% luas daratannya, tapi pada 2024 provinsi ini kehilangan sekitar 13 kha hutan alam.

Kondisi serupa juga terjadi di Sumatra Utara yang pada 2020 memiliki 2,1 juta ha hutan alam atau sekitar 29% dari luas wilayah daratannya, dan pada 2024 mengalami kehilangan hutan alam sebesar 8,1 kha.

Sementara itu, Sumatra Barat pada 2020 memiliki sekitar 2,3 juta ha...

Read Entire Article